Di era industri 4.0 yang basicnya adalah telnologi, harus diikuti dengan masyarakat 5.0.
- Dampak GTT Dirumahkan, Anggota Komisi D Temukan ASN di Jember Patungan Bayar Bensin Guru Honorer
- Prof Awik Puji Dyah Nurhayati Teliti Obat Baru Antikanker dari Spons Laut Indonesia
- Dispendik Surabaya Gencarkan Pembekalan Guru Kelas 1 yang Bakal Dampingi Siswa Inklusi
"Masyarakat 5.0 adalah masyarakat yang berbudaya beretika dan bermartabat," tegasnya.
Karena itu, bila industry 4.0 tidak diimbangi dengan masyarakat 5.0 maka tidak akan tahu mana yang benar dan mana yang salah.
"Ilmu tidak digunakan untuk membodohi orang lain, sebaliknya ilmu itu untuk digunakan dan diterapkan sebaik-baiknya," tegasnya.
Sekedar diketahui, masyarakat 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang dikembangkan oleh Jepang.
Konsep ini lahir sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peran manusia.
Melalui Masyarakat 5.0, kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan mentransformasi big data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan (the Internet of Things) menjadi suatu kearifan baru, yang akan didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan manusia membuka peluang-peluang bagi kemanusiaan.
Transformasi ini akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna.[isa/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anggota DPRD Jatim Ini Beri Pemahaman Tugas Dewan ke Siswa SMA Muhammadiyah 10
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Ciptakan Generasi Hebat di abad 21, Merlion School Jalin Kerjasama dengan SIS Group of Schools
- Kodam Brawijaya Dukung Keberadaan Sekolah Ramah Anak