Ada tiga skenario yang disiapkan pemerintah jelang mudik lebaran 2020 di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
- Ekomarin dan PBHI akan Somasi Pemerintah Jepang soal Limbah Nuklir
- Presiden Jokowi Khawatir Jutaan Masyarakat Nekat Mudik
- Kongres Pemuda Asia-Afrika: Kekuatan AUKUS untuk Imbangi Agresifitas China di Indo-Pasifik
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves)
untuk dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
"Kami sudah bersepakat, hal yang paling utama adalah menjaga keselamatan masyarakat. Atas berbagai pertimbangan ini, kami melihat opsi kebijakan pelarangan mudik," demikian disampaikan Jurubicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Jodi Mahardi, di Jakarta, Rabu (25/3).
Jodi mengatakan, tiga skenario yang telah dibahas dengan sejumlah kementerian terkait antara lain, pertama, bussiness as usual artinya mudik lebaran tetap dilaksanakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Kedua, meniadakan mudik gratis oleh perusahaan. Ketiga, skenario pelarangan mudik.
"Seluruh skenario itu akan segera dilaporkan kepada Presiden," kata Jodi.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi terkait kesiapan kebijakan tidak mudik lebaran tahun 2020, sebagai upaya pembatasan penyebaran virus Corona yang tengah melanda Indonesia.
Rapat yang digelar melalui video conference, Senin (2/3), diikuti oleh sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, BNPB, KSP, TNI, dan Polri.
Dalam rapat itu dibahas berbagai skenario untuk menyikapi potensi penyebaran virus corona ke seluruh Indonesia akibat mudik.
"Kita harus hitung berbagai skenario untuk memastikan keselamatan masyarakat," ujar Menko Luhut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cawawali Probolinggo Zainal Arifin Bersih-bersih Sampah di Sungai
- Pemprov Jatim Diminta Jaga Lahan Pertanian Untuk Ketahanan Pangan
- Reshuffle Kabinet, Jokowi: Belum Terpikir ke Arah Sana