Saat negara-negara berlomba menutup akses pintu masuk akibat sebaran virus corona baru atau Covid-19, kebijakan berbeda diambil Indonesia.
- Lima Komisioner Bawaslu Jember Dinyatakan Tidak Terbukti Langgar Etik
- Survei Populi Center: Ungguli Prabowo, Ganjar Jadi Kandidat Capres Paling Banyak Dukungan
- Elektabilitas Melejit, Airlangga Memilih Fokus Jalankan Amanat Menko
Pemerintah justru memberikan gelontoran dana untuk memacu pariwisata di tengah wabah corona yang mencekam.
Beragam insentif diberikan kepada maskapai penerbangan hingga perhotelan sebagai langkah ofensif mendorong perekonomian.
Bagi ekonom senior DR. Rizal Ramli, kebijakan itu justru dianggap sebagai hal yang keblinger.
“Itu ofensif tapi super ngawur,” tuturnya saat diwawancarai TV One, Selasa kemarin (10/3).
Menurutnya, Indonesia harus mencontoh negara-negara lain yang tegas membatasi kunjungan turis dari negara-negara bermasalah. Bukan malah memberi insentif untuk mengundang mereka datang dan berpotensi menyebarkan wabah corona ke Indonesia.
Kata Rizal Ramli, subsidi lebih tepat jika ditujukan untuk memompa produktivitas rakyat
“Semua negara mengurangi turisme bukan kasih insentif. Ini kok malah mau subsidi airlane, mau subsidi macem-macem, itu salah kaprah,” demikian Rizal seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Probolinggo Terpilih Gus Haris dan Ra Fahmi Dilantik 10 Februari, Ketua DPRD: Jika Tidak Ada Perubahan
- Ketua Ansor Jatim Bertemu Konsulat Jenderal Australia di Surabaya Bahas Kerja Sama Strategis
- AHY Minta Presiden Tidak Cawe-cawe Pada Pemilu 2024