Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan udara yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membuat persoalan semakin rumit. Setelah berjanji akan mambalas dendam, kali ini Iran mengutuk Presiden AS Donald Trump.
- Harapan Demokrat, Koalisi Bersama Nasdem dan PKS Segera Terwujud
- Cipta Panca: Kalau Kepepet Korupsi Bansos, Jangan Bawa-bawa SBY dan Demokrat
- Kian Memanas dengan Rusia, Pemerintah Diminta Tarik WNI dari Ukraina
"Seperti ISIS, seperti Hitler, seperti Jenghis! Mereka semua membenci budaya. Trump adalah teroris yang mengenakan setelan jas. Dia akan segera belajar sejarat bahwa Tidak ada yang bisa mengalahkan bangsa & budaya Iran yang besar," cuitnya seperti yang dimuat Reuters, Minggu (5/1).
Pernyataan tersebut muncul setelah teoror Trump yang menargetkan 52 situs Iran. Trump menegaskan negaranya akan menyerang dengan sangat cepat dan keras ke situs-situs tersebut jika Iran menyerang aset Amerika Serikat.
Adapun angka 52 tersebut bukan tanpa arti. Angka itu mewakili 52 orang AS yang disandera Iran setelah ditangkap di Kedutaan Besar AS pada 1979 selama Revolusi Islam Iran.
Kendati demikian, kepala militer Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dalam siaran televisi mengatakan bahwa AS tidak memiliki keberanian untuk melakukan konfrontasi militer dengan Iran.
"Dalam potensi konflik di masa depan, yang saya pikir mereka (orang AS) tidak berani melakukannya, di sana akan menjadi jelas di mana nomor 5 dan 2 akan berada," katanya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Partai Politik Kebingungan dalam Berkoalisi Karena Kedaulatannya Diganggu
- Jelang Pemilu 2024, KPU Gelar Coklit di Kediaman Gubernur Khofifah
- Kekuatan Puan-AHY Menentukan Arah Politik Masa Depan Indonesia