Dugaan pemerintah terlibat dalam penyebaran kabar bohong yang menyudutkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui artikel di Asia Sentinel mulai mencuat.
- Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Korupsi
- Ponpes Al Laduni At Tauhid Gelar Dialog Kebangsaan, Forum Gus Milenial Sepakat Pilih Paslon Ganjar-Mahfud
- Kehadiran Koalisi Indonesia Bersatu Buka Peluang Terciptanya Koalisi Indonesia Berdua hingga Bertiga
Di antara foto itu, Rachland menyebut ada gambar salah satu pendiri Asia Sentinel, Lin Neumann.
Lin Neumann, berkacamata ketiga di belakang, adalah co-founder Asia Sentinel, blog berbasis di Hongkong yang menyebar kabar bohong tentang SBY dan Partai Demokrat,†ujarnya di akun @RachlanNashidik sesaat lalu, Selasa (18/9).
Dalam foto itu juga terlihat ada gambar Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (purn) Moeldoko.
Rachland pun mempertanyakan hubungan antara Moeldoko dengan Lin Neumann. Salah satu yang juga dipertanyakannya adalah hubungan antara fitnah Asia Sentinel terhadap SBY dengan foto Moeldoko dan Lin Neumann itu.
Di foto ini Tuan Neumann berfoto dengan Moeldoko. Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?†tanyanya.
Asia Sentinel sempat memuat artikel berjudul â€Indonesia’s SBY Government: Vast Criminal Conspiracyâ€. Artikel itu berisi hasil investigasi pencucian uang dalam jumlah besar di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono (SBY).
Disebutkan telah terjadi pencurian dana sebesar Rp 12 miliar dolar AS atau setara Rp 177 triliun yang dicuci melalui bank-bank internasional. Hal tersebut diambil dari laporan hasil investigasi bersama setebal 488 halaman yang disusun sebagai gugatan Weston Capital International, ke Mahkamah Agung Mauritius beberapa pekan lalu.
Disebutkan bahwa ada konspirasi atau rekayasa saat pemerintah menetapkan Century sebagai bank yang gagal pada tahun 2008. Asia Sentinel juga menyebutkan Bank Century sebagai 'bank SBY' untuk menggambarkan adanya konspirasi seputar pendirian dan kebangkrutan Bank Century. Bank Century disebut menjadi medium penyimpanan dana gelap yang dikuasai Partai Demokrat.
Namun demikian, artikel ini sudah hilang dari laman Asia Sentinel. [RMOL]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Seruan Nurani Dari Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Gus Wahab Ajak Menangkan Ganjar Mahfud
- LaNyalla Sepakat, Ongkos Politik Mahal Picu Pejabat Korupsi
- Mahfud MD: Pemekaran Papua Lebih Penting Ketimbang 354 Daerah Lain