Isu Pergantian Kapolri Bukan Pesanan Sponsor

Munculnya isu pergantian Kapolri lantaran Jenderal Tito Karnavian dikabarkan masuk dalam kabinet Jokowi-Maruf.


Sebelumnya Arief Poyuono mengaku aneh ada pihak yang melempar isu pergantian Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Arief menuding isu pergantian Kapolri yang dihembuskan IPW karena ada pesanan sponsor dari segelintir oknum petinggi Polri yang kebelet ingin menduduki jabatan Korps Bhayangkara 1.

"Sebenarnya bukan hal baru pimpinan Polri masuk kabinet. Sebelumnya Wakapolri Komjen Syafruddin masuk ke dalam jajaran kabinet Jokowi-JK, dengan menempati posisi Menpan RB," kata Neta saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOL, Sabtu (3/8).

Dengan begitu, sambung Neta, jika Wakapolri saja menjadi menteri, tentu satu hal yang sangat wajar jika kemudian Kapolri digadang-gadang masuk ke dalam jajaran pembantu Presiden.

Ditambah, jelas Neta, IPW merekam dinamika internal Polri bahwa ada empat Kapolda yang berpotensi menjadi Kapolri baru menggantikan Tito. Yaitu, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan, Kapolda Sumatera Utara Agus Andrianto dan Kapolda Yogyakarta Irjen Ahmad Dofiri.

Di sisi lain, kabar penyusunan kabinet Jokowi-Maruf kian santer terdengar seiring sejumlah figur telah dipanggil Presiden Jokowi. Yang mengejutkan, lawan Jokowi di pilpres lalu yaitu Partai Gerindra diyakini akan membantu Kabiner Kerja jilid II.

"Riuhnya bursa kabinet ini juga berdampak pada riuhnya bursa calon Kapolri pengganti Tito dan ini wajar karena bagian dari dinamika politik pasca Pilpres 2019," demikian Neta.[aji]

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news