Indikator kematian Covid-19 yang dihapus dalam penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di suatu daerah hanya bersifat sementara.
- Pertanyakan Kelayakan Perppu Ciptaker, BW: Apakah Ada Sesuatu di Balik Itu?
- KPU Banyuwangi Menetapkan Paslon di Pilkada Serentak, Ipuk-Sugirah Vs Yusuf-Riza
- Abraham Lincoln, Pemuda Jenius yang Dibesarkan dengan Buku dan Tewas Ditembus Peluru
Koordinator PPKM wilayah Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pihaknya kini masih melakukan perbaikan data angka kematian yang bermasalah, sehingga mengharuskan pemerintah menghapus sementara indikator kematian selama masa PPKM sepekan ke belakang .
"Saya perlu tegaskan, bahwa kita tidak mengeluarkan indikator kematian secara permanen dalam evaluasi PPKM di Jawa dan Bali, sama sekali tidak," ucap Luhut dalam jumpa pers virtual terkait evaluasi PPKM dan penerapannya yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin malam (16/8).
Luhut menjelaskan, indikator kematian Covid-19 sengaja dikeluarkan sementara oleh pemerintah sejak pekan lalu untuk dilakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam hal pelaporan, sehingga masalah ketidakakuratan data bisa diselesaikan.
"Kami sedang mengharmonisasi data ini," imbuhnya.
Sebagai contoh dari ketidakakuratan data kematian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini menyebutkan fenomena yang terjadi tanggal 10 Agustus 2021 yang lalu. Di mana katanya, ada satu kota di wilayah Jawa-Bali yang angka kematiannya melonjak berlipat-lipat kali.
"Di mana angka kematiannya tersebut 77 persen berasal dari periode Juli dan bulan-bulan sebelumnya. Kasus seperti ini banyak kita temukan di kabupaten lain," tuturnya.
Meski begitu, Luhut memastikan proses harmonisasi data kematian akan selesai dilakukan pemerintah ketika masa perpanjangan PPKM kali ini, yaitu 17-23 Agustus, selesai dilaksanakan.
"Dalam satu minggu ke depan perbaikan data dan pelaporan ini selesai. Sehingga indikator kematian akan masuk kembali ke dalam assesement level PPKM," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Deklarasi di Ponorogo, KIP-Prabowo: Kemenangan Harus Diartikan Strategi Kebudayaan
- Wawan Pindah ke PPP, Partai Gerindra Ngawi Justru Optimis Raih 10 Kursi
- Kalau Anies Gagal Nyapres, Poros Koalisi Bisa Berubah