Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, berjanji akan membebaskan 3 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak September lalu.
- Respons Prabowo Soal Pemakzulan Gibran, Bukti Indonesia Bukan Negara Fasis
- Demokrat Jawab PDIP, Jangan Sibuk Klaim Prestasi
- Dua Pasang Bacalon Bupati Blitar Selesai Jalani Tes Kesehatan
Namun, saat ditanya strategi apa yang akan digunakan pemerintah untuk membebaskan sandera, Mahfud enggan menjabarkan.
Ia hanya mengatakan bahwa pemerintah masih akan terus berkoordinasi dengan otoritas pemerintah Filipina, untuk bisa menjalankan misi pembebasan.
"Komunikasi jalan, diplomasi antara Kemlu (Kementerian Luar Negeri) Filipina jalan, juga antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Filipina (Rodrigo Duterte) jalan," dia menambahkan.
Sebagai informasi, pernyataan Mahfud ini disampaikan usai menggelar rapat terbatas (ratas) yang dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono, serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Badan Intelejen Negara (BIN), Kepolisian, dan TNI.
Ratas ini membahas soal upaya pembebasan WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf yang terjadi pada September 2019 lalu.
Awalnya, penyanderaan ini diketahui dari sebuah rekaman video yang diunggah di Facebook pada Sabtu (16/11).
Dalam video tersebut tampak 3 orang pria bertelanjang dada disandera oleh kelompok bersenjata yang diduga berafiliasi dengan Abu Sayyaf.
Ketiga orang yang disandera itu kemudian diketahui sebagai WNI bernama Maharudin Lunani (48), putranya Muhammad Farhan (27), dan anggota kru Samiun Maneu (27).
Mereka diculik oleh orang-orang bersenjata dari kapal pukat nelayan yang terdaftar di Sandakan, perairan Tambisan. Masih dalam tayangan video tersebut, seorang sandera mengatakan kalau kelompok tersebut meminta tebusan hingga Rp 8 miliar, apabila ingin sandera dibebaskan.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Jatim Ingatkan Pemerintah Segera Cegah Meluasnya PMK Sapi
- Apabila Reshuffle Kabinet, Presiden Prabowo Diminta Hindari Cawe-cawe Jokowi
- Mahfud MD Sebut 99 Organisasi Masuk Daftar Teroris, Natalius Pigai: Yang Terdaftar di PBB Hanya Ada Dua