Dugaan kekerasan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet terus menuai berbagai kecaman. Sebagian pihak menilai kekerasaan itu tidak sesuai dengan budaya ketimuran yang dianut masyarakat Indonesia.
- Pandemi dan Perang Bikin Jokowi Pusing, Mantan Presiden PKS: Cukup Sampai 2024 Saja
- Anies-Aher Akan Bertemu Besok, Jubir Demokrat: Pertemuan Penting untuk Perkuat Koalisi
- Rizal Ramli Cabut Pujian untuk MK, Putusan Soal UU Corona Disebut Cuma Gombal
Selian itu, politikus yang juga Anggota DPRD Jatim ini menyebut, kekerasan itu sudah menciderai kehidupan berbangsa. Apalagi, kejadian itu terjadi dalam momentum tahun politik yakni tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Cara-cara seperti ini mencederai kehidupan berbangsa dan jauh dari akar berdemokrasi. Saya kira semua orang sepakat bahwa kekerasan bukanlah cara menyelesaikan masalah," imbuhnya.
Agus pun mendesak aparat kepolisian agar bisa mengusut secara tuntas kekerasan yang menimpa salah satu pentolan gerakan #2019GantiPresiden ini. Harapannya, semua spekulasi yang liar dikalangan masyarakat bisa dibendung.
"Kami mengecam cara-cara kekerasan seperti ini. Kepolisian bisa gerak cepat mengatasi ini," pungkas politikus yang juga calon Anggota DPR-RI ini.[mkd/jen]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Mulai Hari Ini Kemendagri Keluarkan Tambahan Penghasilan Pegawai ASN Daerah
- Pemerintah Harus Bantu Petani Hadapi Perubahan Musim