Dua partai PAN dan Demokrat di luar pemerintah berpeluang masuk kabinet Indonesia Maju. Hal ini menyusul kemarahanan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juni lalu yang secara gamblang menyebut sudah berpikir untuk melakukan reshuffle.
- Tak Ingin TKI Korban TPPO Lagi, Sri Untari Desak Pemprov Jatim Perkuat Perda Pekerja Migran Indonesia
- BPKP Siap Pelototi 7 Sektor Kerja Pemerintahan di 2023
- Firli Bahuri Harapkan Preshold 0 Persen Karena Biaya Politik Mahal dan Banyak Kepala Daerah Korupsi
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menjelaskan bahwa peluang keduanya bergabung masih sama. Semua akan kembali pada tawaran pemerintah dan penerimaan partai.
"Tergantung dari tingkat penerimaan partai-partai koalisi Jokowi terhadap PAN dan Demokrat," ujarnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/7).
Jika kedua partai tersebut masuk cabinet, lanjut Ujang, maka peta politik akan berubah. Khususnya, peta politik Pilpres 2024.
Secara khusus, Ujang menyoroti langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Jika Demokrat masuk kabinet dan AHY menjadi menteri, maka langkah menuju Pilpres 2024 kian mulus.
“Ini juga akan mengubah peta politik ke depan. Karena AHY bisa saja akan tancap gas untuk nyapres di 2024," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Frase Itikad Baik Dalam UU Corona Hanya Bisa Dibuktikan di Pengadilan
- Airlangga Hartarto Minta Balitbang Golkar Berkontribusi di Roadmap Indonesia 2025-2035
- KSPI Kritisi Sikap Bersayap Ida Fauziyah soal JHT: Buruh Butuh Kebijakan Konkret