Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, lembaga pers perlu melakukan renovasi dalam pengelolaan produk informasinya. Demikian disampaikan pengamat Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo.
- XL Axiata Siap Gelar Jaringan 5G di Indonesia
- Smartfren Beri Kuota Nonstop Lebih Besar
- Bidik Para Gamer, Infinix Luncurkan Hot 40 Pro dengan Keunggulan Perfoma
"Pers yang adaptif bakal tetap eksis. Karena pers sejatinya adalah kebutuhan pokok manusia berkehidupan. Jadi, pers harus segera mereposisi tugas jurnalismenya," kata Suko kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (8/2).
Disrupsi digital atau lompatan digital ke cara-cara baru, lanjut Suko, akan berdampak besar dalam industri media. Oleh sebab itu, jika sebuah media berharap tetap eksis, maka institusi media massa harus merenovasi diri dan sekaligus mereposisi konsep berita yang diproduksinya.
Pada masa kini, menurut Suko, modal utama pers bukanlah uang. Melainkan ide-ide kreatif dan SDM yang berkualitas.
"Dan jangan lupa, memanfaatkan riset audience juga penting demi untuk mengetahui apa-apa yang dibutuhkan publik dari sebua media khususnya di era digital," tutup Suko.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tips Memilih Laptop untuk WFH
- Puluhan Anak Muda Jagoan Digital Banyuwangi Dilatih Tren Pemrograman Terkini
- 8 Keuntungan Pesan Tiket Pesawat Secara Online