Para ilmuwan China berhasil mengkloning tiga sapi super untuk pertama kalinya. Mereka bisa menghasilkan susu melimpah untuk mengurangi ketergantungan pasar pada sapi perah impor.
- XL Axiata Terapkan Teknologi Smart Massive MIMO
- Bos Telkom: Kita Tidak Utamakan Harga, yang Penting Kualitas
- XL Axiata Bertekad Terapkan Prinsip ESG
Dimuat 9News pada Kamis (2/2), sapi super itu dikloning dari ras Holstein Friesian, sapi produktif asal Belanda, yang terkenal akan kemampuannya dalam menghasilkan 18 ton susu per tahun, atau 100 ton susu seumur hidupnya.
Para ilmuwan di Northwest University of Agricultural and Forestry Science and Technology China yang mengambil sampel dari satu telinga sapi super dan menggunakannya untuk membuat kloning.
Salah satu ilmuwan, Jin Yaping, menyebut kelahiran sapi super ini merupakan terobosan baru yang memungkinkan China untuk dapat mengawetkan sapi-sapi terbaiknya dengan cara yang layak secara ekonomi.
Sebab, hanya lima dari 10 ribu sapi di China yang dapat dikategorikan sangat produktif. Sehingga upaya kloning ini dianggap sebagai terobosan yang tepat untuk meningkatkan produksi susu di China secara besar-besaran.
Upaya kloning ini juga dilakukan ilmuwan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sapi impor yang tercatat telah menembus ke angka 70 persen.
Jin mengatakan pihaknya berencana untuk melakukan kloning demi menghasilkan 1.000 sapi super dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- AS Ajak Nego Tarif, China Masih Pikir-pikir
- China Diam-diam Cabut Tarif Balasan 125 Persen untuk Chip AS
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik