Indonesia akan selalu menjadi gelap jika Pelanggaran kode etik dalam hukum tata negara tetap dibiarkan terjadi.
- Kinerja Anies dan Ganjar Tidak Bisa Dibandingkan, Beda Prioritas Pembangunannya
- Jangan Pilih Calon Kepala Daerah yang Didukung Mulyono
- Ketum PAN: Wisata Daerah Bisa Bersaing Asal Ditata dan Dikelola Secara Baik
Demikian disampaikan Gurubesar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjajaran (Unpad) Profesor Susi Dwi Harijanti dalam acara virtual Forum Insan Cita bertemakan "Indonesia Gelap atau Terang: Perspektif Ilmu Ekonomi, Politik dan Hukum" pada Minggu 16 Maret 2025.
Susi menyoroti ketaatan elite politik dan pemerintah terhadap hal-hal yang bersifat etik jauh dari harapan masyarakat.
“Ketaatan terhadap etik ini sangat tergantung pada sejauh mana kita menolerir pelanggaran-pelanggaran etik,” kata Susi dikutip dari RMOL.
Menurutnya, Indonesia akan selalu gelap, jika pelanggaran etik masih terjadi di ranah pemerintahan, dan masyarakat memberikan toleransi.
“Kalau masyarakat masih menolerir pelanggaran-pelanggaran etik, maka akan menjadi sangat sulit bagi Indonesia ke depan. Akan tetap gelap, ataukah beranjak ke arah yang lebih terang,” kata Susi.
Susi berpandangan, peran serta masyarakat, asosiasi serta insitusi dalam membentuk etika berpolitik sangat penting dalam membentuk pola pemerintahan yang taat terhadap konstitusi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Keputusan Sepihak Mensos Soal Bantuan Sosial Tunai Dianggap Tidak Masuk Akal
- Koalisi Perubahan Butuh Golkar untuk Hadapi Poros PDIP dan KKIR
- Kecam Pembantaian 10 Warga Sipil di Nduga Papua, Fraksi PKS Minta Pemerintah dan Aparat Tumpas KKB Sampai ke Sarangnya