Kebijakan Penghapusan Ujian Nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendapat komentar dari mantan Wakil Presiden dua periode M. Jusuf Kalla.
- Bakal Seru, Catat Pelaksanaan Pilkades Serentak di Ngawi
- Demokrat Ajak Publik Soroti Bukti dan Saksi KLB Ilegal di PTUN
- Jika Firli Bahuri Tersangka, Alex Mawarta dan Johanis Tanak Berpeluang Gantikan Jadi Ketua KPK
"Kalau melayani protes karena (UN) susah, itu kan lembek," kata JK dalam video beredar, Sabtu (14/12).
Pasalnya, JK menyebutkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Nadiem itu karena adanya protes dari guru,wali murid, hingga siswa itu sendiri.
"Kan alasannya karena ada guru protes, orang tua protes, murid protes, karena susah, akhirnya dihapus," katanya.
Menurut politisi senior Golkar ini, kebijakan eks CEO Gojek yang akrab disapa "Mas Menteri" itu mesti dikaji ulang. Jika tidak, para murid akan lembek dan tidak memiliki kompetensi yang mapan.
"Ya kalau tidak ditantang, tidak diuji bagaimana mau diajak kerja keras. Kalau mau merasa hebat harus melewati hal yang susah," tutup JK, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ganggu Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Diminta Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah
- Partai-partai Seakan Mengisolasi PDIP, Padahal Puan Elektabilitasnya Terus Naik
- Panen Doa dan Dukungan di Pasar PPI Krembangan, Khofifah Optimis Menang Tebal di Surabaya