Jokowi Didesak Klarifikasi Soal Pilkada Solo, Jansen Sitindaon: Vulgar Sekali, Apa Pilkada Medan Juga Begini?

Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta Presiden Joko Widodo dan pihak Istana memberi klarifikasi atas apa yang disampaikan Achmad Purnomo, calon walikota Solo yang gagal mendapat rekomendasi PDI Perjuangan.


Sebelumnya Achmad Purnomo mengaku dipanggil ke Istana dan mendapat tawaran dari Jokowi. Tawaran itu disebut-sebut sebagai imbalan karena rekomendasi PDIP jatuh ke tangan Gibran Rakabuming Raka, yang tak lain adalah putra sulung Jokowi.

“Baiknya ini segera diklarifikasi jika tidak benar. Karena berita ini sudah ke mana-mana. Vulgar sekali,” terang Jansen Sitindaon dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/7).

Menurutnya, pengakuan Achmad Purnomo itu mirip dengan fenomena "uang mundur" di sebuah proyek.

Lebih lanjut, Jansen khawatir Pilkada Kota Medan juga akan mengalami nasib serupa. Sebab di pilkada itu, menantu Jokowi, Bobby Nasution ikut menjadi kandidat.

“Apa Pilkada Medan, kampung saya juga (akan) begini (Jokowi turun tangan)? Kita lihat aja,” sambungnya.

Jansen tegas menyatakan tidak mempermasalahkan majunya Gibran dan Bobby di Pilkada. Hanya saja, dia menekankan agar kesucian Istana dijaga. Jangan sampai Istana beralih fungsi untuk pemenangan keluarga.

“Tak usahlah rasanya istana dipakai jadi "posko pemenangan" pilkada. Karena pendopo gubernur akan ikutan, pendopo Bupati dan lain lain. Karena contoh itu mengalir dari atas. Salam,” tutupnya.


ikuti terus update berita rmoljatim di google news