Promosi makanan khas Kalimantan bipang ambawang yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sebuah video perlu diklarifikasi pihak Istana Negara.
- Demokrat: Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Penegakan Hukum Alami Kemunduran
- Ratusan Petani Kepung DPRD Jatim dan Kantor Gubernuran, Usung 8 Tuntutan
- Gerindra Buka Pintu bagi SBY Masuk Tim Pemenangan Prabowo
"Saya menghargai semangat Jokowi untuk mencintai produk dalam negeri, tapi saya mendesak Jokowi melakukan klarifikasi terkait dengan data-data produk yang disebutkan ke publik," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5).
Klarifikasi tersebut penting disampaikan mengingat video tersebut kini menuai pro dan kontra. Sebab promosi bipang atau babi panggang itu disampaikan di momen ramadhan. Babi sendiri merupakan hewan yang diharamkan dalam Islam.
Kuat dugaan, Presiden Jokowi tidak mengetahui pasti apa itu bipang ambawang.
"Mungkin itu tidak diketahui secara khusus oleh presiden, maka jadi kontroversi seperti ini,” imbuhnya.
Secara garis besar, ia memandang tujuan Jokowi bukan untuk mengajak ramai-ramai memakan makanan haram bagi muslim itu, melainkan untuk menggairahkan produk dalam negeri.
"Semangat dia adalah memperbesar produk lokal. Saya kira kalau dalam semangat memproduksi dan mengonsumsi produk lokal, baik saja. Tapi karena ini barangnya sesuatu yang haram, jadi membuat penafsiran yang berbeda-beda di masyarakat,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Di Bengkulu, Prabowo Komit Lanjutkan Perjuangan Jokowi
- Fahri Hamzah dan Fadli Zon Diberi Tanda Kehormatan, Jokowi: Inilah Negara Demokrasi
- Cukong Bebas Bermain di Rezim Jokowi, Rizal Ramli Minta KPK Fokus Tangani Money Politic