Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta meniru langkah Presiden RI ke-3 Habibie yang membebaskan lawan politik semasa berkuasa.
- Terima Banpol Rp 27 Miliar, PDIP Gagas Kerjasama Internasionalisasi Pemikiran Bung Karno
- Jokowi Dikelilingi "Para Dewa"?
- KPK Didesak Segera Periksa Dugaan Korupsi PNBP di Kementerian ESDM
Dalam tulisan untuk kanal 'Menuju Peradaban' itu, Jaya Suprana mengaku prihatin adanya sejumlah nama yang ditetapkan tersangka dan ditahan dengan dugaan yang dinilainya politis, seperti makar, ujaran kebencian, dan keonaran.
"Saya memohon Bapak Presiden berkenan mengeluarkan maklumat kepresidenan untuk membebaskan para sesama rakyat Indonesia yang kini berada di dalam rumah tahanan kepolisian mau pun militer atas dugaan pelanggaran hukum secara politis," sebutnya.
Jaya Suprana menambahkan, keputusan Jokowi membebaskan para tahanan akan mendapat penerimaan luas dari seluruh anggota keluarga masing-masing.
"Akibat mereka dapat merayakan hari raya Idul Fitri bersama sanak-keluarga dan handai taulan di kampung halaman masing-masing," lanjutnya.
Tulisan tersebut ditanggapi positif oleh Rizal Ramli. Melalui Twitter, pria yang akrab disapa RR itu juga meminta Jokowi untuk mencontoh Presiden RI ke-3 Habibie yang dengan kebijaksanaannya membebaskan para tahanan politik.
"A decent request from an honorable and wise man of humanity," tulis RR, Sabtu (1/6).
"Jika Jokowi setuju, itu langkah awal hapuskan image rezim neo-otoriter. Contohlah Habibie yang membebaskan semua tahanan politik," pungkasnya.
Melongok sejarah, Presiden Habibie memang pernah membebaskan sejumlah nama yang menjadi tahanan politik di era Orde Baru. Di antara nama yang dibebaskan adalah Sri Bintang Pamungkas dan Muchtar Pakpahan.
Sementara saat ini, banyak nama yang terkenal lantang mengkritisi pemerintah harus berurusan dengan hukum. Makar, kepemilikan senjata ilegal, menyebarkan informasi hoax, hingga menyebarkan ujaran kebencian menjadi tuduhan yang banyak digunakan.
Tokoh-tokoh yang ditangkap dan ditahan di antaranya, Eggi Sudjana, Lieus Sungkharisma, Mustofa Nahra, hingga dua Purnawirawan TNI, Soenarko dan Kivlan Zen.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Di Hadapan 15 Ribu Kader Muslimat NU, Khofifah Minta Doa Maju Gubernur Jatim Kedua Kali
- Kunjungi Bondowoso, Anggota DPR RI Anas Tahir Ajak Sosialisasi Penanggulangan Stunting
- Jika Firli Bahuri Tersangka, Alex Mawarta dan Johanis Tanak Berpeluang Gantikan Jadi Ketua KPK