Wajah kabinet Jokowi di bidang ekonomi mendapatkan sorotan publik. Sebabnya, ada banyak target ekonomi yang sejak awal didengungkan tak kunjung terealisasi.
- Pak Prabowo, Sikat Saja Menteri-menteri Keblinger!
- Biden: Bila Taliban Halangi Evakuasi, Kami akan Memberinya Sanksi
- DPRD Jatim Kritik Keras Putusan PN Kasus Ronald Tannur
Pengamat politik Universitas Paramadina, Khoirul Umam menjelaskan, Jokowi harus memilih anggota kabinet di sektor ekonomi yang mampu menghadapi ancaman turbulensi ekonomi global. Tujuannya, untuk memastikan bahwa kondisi pembangunan ekonomi Indonesia berjalan dengan baik.
"Kabinet sektor ekonomi harus menjadi pihak yang otonom, berintegritas dan visioner dalam menghadapi ancaman turbulensi ekonomi global, yang diprediksi banyak lembaga think tank internasional akan berdampak pada ekonomi Indonesia pada 2021-2022," kata Khoirul Umam kepada seperti dilansir Politik RMOL, Jumat (18/10).
Lebih lanjut Umam menegaskan bahwa diperiode kedua nanti, Jokowi harus terbebas dari kepentingan politik partai dalam menentukan menteri di bidang ekonomi.
Kata Umam, hal itu penting untuk menghindari tindakan menteri yang hanya bekerja sebagai mesin partai dan mengeruk keuntungan sepihak.
"Jokowi harus memastikan menterinya di bidang ekonomi bebas dari moral hazard & berorientasi pada penguatan ekonomi nasional (mikro & makro; konvensional & digital), bukan sebagai mesin partai uuntuk mengeruk keuntungan sepihak demi pendulangan elektoral di pemilu mendatang," tandas Managing Director Paramadina Public Policy Institute.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gugatan Anwar Usman ke PTUN Dinilai Bentuk Depresi
- Gemakan Doktrin Kodiklat TNI ke Kader, AHY: Siapa yang Berani akan Menang!
- PDIP Jatim Usulkan Puan Maharani Capres 2024