Presiden Joko Widodo melakukan realokasi dana desa untuk penanganan Covid-19. Dana desa ini akan disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk Bantuan Sosial (Bansos).
- Paska Pembubaran Wisuda SMA di Mojokerto, Pengelola Gedung Terancam Denda Rp 50 Juta
- Gubernur Khofifah Resmikan Masjid Ba'i Al Karim Sukorejo Perak Jombang
- Cara Gus-gus Nusantara Adakan Pesantren Kilat dan Ajarkan Nahwu Shorof
Menurut Jokowi, besaran dana yang disediakan pemerintah, serta sasaran penerima Bansosnya.
"Sebagian dana desa segera dialokasikan untuk Bansos di desa. Diberikan kepada kurang lebih 10 juta keluarga penerima dengan besaran 600 ribu per bulan selama 3 bulan dan total anggaran yang disiapkan adalah 21 triliun rupiah," ungkap Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Kamis (9/4).
Sejalan dengan hal tersebut, mantan Walikota Solo ini juga meminta agar jajarannya memperkuat program padat karya tunai di berebagai kementerian, yang total anggarannya mencapai Rp 16,9 triliun.
"Ada di Kemendes dengan program padat karya tunai desa targetnya 59 ribu tenaga kerja. Kemen PUPR dengan program padat karya tunai juga targetnya 530 ribu tenaga kerja dengan total nilai Rp 10,2 triliun," ujar Jokowi.
"Kemudian di kementerian-kementerian lain, Kementan, KKP, Kemenhub. dan yang terakhir Polri juga akan melaksanakan program keselamatan," sambungnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa secara tekhnis program padat karya tunai sama seperti program kartu pra kerja.
"Yang mengkombinasikan Bansos dan pelatihan. Targetnya 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus/truk dan kenek, akan diberikan insentif 600 ribu per bulan selama 3 bulan. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 360 miliar," demikian Jokowi seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemprov Buka Seleksi CPNS 2.314 Formasi, Pj. Gubernur Adhy: Ini Terbesar Sepanjang Sejarah Jawa Timur
- Petani Tembakau Probolinggo Sesalkan Pupuk ZA Bersubsidi Hilang di Pasaran
- Wali Kota Eri Ajak Takmir Masjid se Surabaya Urus IMB Tempat Ibadah hingga Jadi UPZ