Jokowi Sulit Tumbang, Posisinya Sekuat Donald Trump

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi bakal tumbang di periode kedua karena berbagai faktor.


Direktur Sabang-Merauke Circle, Syahganda Nainggolan memprediksi mantan walikota Solo itu tumbang di pertengahan masa jabatan.

Prediksi itu didasari kondisi ekonomi yang loyo dan 100 hari kerja Jokowi-Maruf yang tidak optimal.

Namun sebaliknya, Jokowi bisa cepat tumbang jika ada manuver politik dari partai koalisi di parlemen. Hanya saja, saat ini tidak ada manuver politik.

“Tidak ada indikasi mengarah ke sana. Jadi jatuh tidaknya Jokowi bergantung dari Parpol yang mengusungnya, bukan bergantung dari upaya musuh politik,” ujar pengamat politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/3).

Menurutnya, banyaknya hantaman terhadap kinerja Presiden Jokowi di 100 hari kerjanya merupakan hal yang wajar, namun tidak bisa disimpulkan Jokowi bakal tumbang karena hal tersebut.

“Kekecewaan sebagian publik dengan kinerja kepemimpinan Jokowi tidak dapat dihindari, tetapi membawa hal itu pada prediksi kejatuhan rezim, masih terlalu jauh,” paparnya.

Dia menambahkan, posisi Presiden Joko Widodo mirip dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meski DPR sudah melakukan pemakzulan, nyatanya Trump tetap tidak bisa dilengserkan karena mendapat dukungan mayoritas di Senat.

“Tentu saja, selama koalisi masih solid tidak akan ada penjatuhan Jokowi. Dan melihat kondisi parlemen, sangat sulit ada upaya menjatuhkan,” tandasnya.


ikuti terus update berita rmoljatim di google news