Pernyataan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan bahwa agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik seperti cara Presiden ketiga BJ Habibie, direspons oleh Partai Demokrat
- Dibanjiri Tokoh, Resepsi Mutiara Bukti Anies Baswedan Magnet Politik
- HUT Demokrat Ke-20, Agung Mulyono: Semua Kader Bergerak Tanpa Pamrih
- Pemkot Surabaya Siapkan Berbagai Fasilitas dan Dukungan untuk Sukseskan Pemilu 2024
Jurubicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, konteks pernyataan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu di Maret tahun 2018. Sedangkan saat ini sudah memasuki pertengahan tahun 2021.
"Baiknya tidak perlu reaktif menanggapi pernyataan Bapak SBY di tahun 2018," kata Herzaky dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/7).
Oleh karena itu, pihak Demokrat merasa kaget pernyataan SBY dalam konteksnya 2018 silam dibahas lagi saat ini.
"Kami kaget kenapa dibahas lagi seolah-olah bicara sekarang. Jadi, tidak nyambung sebenarnya kalau mendadak ada yang masih membahas statemen Bapak SBY di tahun 2018, apalagi merasa tersinggung," cetusnya.
"Kalau memang publik merasa ucapan Bapak SBY masih relevan sampai dengan sekarang, silahkan saja. Itu hak publik," imbuhnya menegaskan.
Lebih lanjut, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini menegaskan, SBY tidak mengeluarkan pernyataan yang dimaksud Luhut Binsar Panjaitan akhir-akhir ini. Tepatnya, pada bulan Maret 2018 silam.
"Jadi, kami tidak perlu menanggapi balik kalau ada pejabat pemerintah yang terkesan reaktif merespons statemen lama Bapak SBY itu," tegasnya.
Herzaky bahkan meminta pemerintah termasuk pembantu Presiden untuk fokus pada upaya penanganan pandemi Covid-19.
Dengan demikian, penanganan yang optimal akan tidak menyengsarakan rakyat.
"Lebih baik kita fokus saja bantu dan perjuangkan nasib rakyat yang sedang susah karena pandemi covid-19 saat ini," pungkasnya.
Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan dalam sebuah acara talk show berpesan kepada SBY terkait kritik terhadap pemerintah.
Terutama terkait membalas kritik "jangan main ancam-mengancam".
"Tidak temperamental, memang gayanya orang Batak gitu. Saya tidak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke sajalah, hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie semua duduk manis, datang sekali mengkritik," ujar Luhut dalam acara talk show itu, Selasa kemarin (27/7).
"Tidak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja bapak A, bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang yang berkuasa ini ya sudah," imbuh Luhut menegaskan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anies Baswedan Potensi Yakinkan Pemilih yang Masih Bimbang Saat Debat Kelima
- Pastikan Mudik Lebaran Berjalan Lancar, DPRD Jatim Cek Kesiapan Stasiun Pasar Turi
- PKB Yakin Reshuffle Akhir Maret, PAN Dapat Jatah