Ngototnya pemerintah mendatangkan ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara patut dipertanyakan.
- Sarmuji Serahkan Gerobak UMKM untuk Seluruh PAC ANSOR Kabupaten Kediri
- Diminta Diskualifikasi Gibran, Bawaslu: Harus Terbukti Dulu Pidananya Curang TSM
- Pastikan Prabowo Subianto Nyapres di 2024, Ahmad Muzani: Beliau akan Maju Sampai Tujuan Tercapai
Melalui Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), pemerintah akan tetap mendatangkan TKA pada bulan Juni besok.
Padahal rencana kedatangan 500 TKA yang semula datang bulan Mei 2020 diprotes sejumlah pihak.
"Jika LBP mengatakan 500 TKA asal China akan tetap masuk ke Indonesia pada bulan Juni-Juli 2020 karena tenaga dan keahlian mereka sangat dibutuhkan, kita semua patut bertanya, tenaga dan keahlian mereka itu seperti apa dan kebutuhannya seperti apa?" kata analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/5).
Hal itu menjadi pertanyaan besar lantaran di Indonesia masih banyak sumber daya manusia yang belum memiliki pekerjaan. Namun di sisi lain, pemerintah justru mengimpor pekerja dari luar negeri.
"Mungkin LBP ini perlu diingatkan bahwa ada jutaan anak muda Ibu pertiwi ini menganggur, ada jutaan buruh di Indonesia di-PHK. Apakah tidak ada di antara mereka untuk memenuhi 500 orang tersebut?" kritiknya.
Jika benar-benar nekat mendatangkan TKA, maka pemerintah sama saja mengabaikan potensi penyebaran virus Covid-19 yang saat ini sedang berusaha ditangkal pemerintah.
"Di saat yang sama LBP sepertinya sangat mengabaikan potensi penyebaran kembali Covid-19 dari negeri tirai bambu itu," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ruang Gerak Ketum Parpol Koalisi Pemerintah Tersandera Jokowi
- Ratusan Ojol dan Taksi Online Surabaya Deklarasi Beri Dukungan untuk Eri-Armuji
- Tiga Negara Tancapkan Pengaruh di Pilpres 2024, Mardigu: Singapura Lebih Powerfull Ketimbang China dan AS