Pembentukan tim hukum PDI Perjuangan untuk meluruskan informasi operasi tangkap Tangan (OTT) Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan beberapa kader banteng, justru akan membuat PDIP semakin terpuruk.
Dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah, pihaknya menilai ada 'sesuatu' di balik pembentukan tim hukum. Sebab, tidak mungkin jika tidak ada sesuatu partai pemenang pemilu menerjunkan tim.
- Senin Besok, Komjen Agus Andrianto Dilantik Jadi Wakapolri
- Di Mata SBY, Seni Adalah Antitesis Kerasnya Dunia Politik dan Bisnis di Indonesia
- Dinilai Tak Becus Tangani Problem, Mahasiswa PMII Beri Raport Merah Kepemimpinan Satu Tahun Bupati Jember
"Ada kekalutan menanggapi OTT ini," kata Dedy seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/1).
Pengamat politik dari Universitas Telkom ini menyebutkan, sebagai partai politik pemenang pemilu, PDIP tidak perlu defensif dalam urusan kasus beberapa kadernya terjaring OTT.
"PDIP sebagai parpol pemenang Pemilu semestinya tidak memerlukan reaksi yang demikian. Justru PDIP semakin terpuruk jika menampakkan geliat melawan KPK," tutup Dedy.
Setelah resmi dibentuk, tim hukum PDIP rajin bergerilya. Mereka menemuai Dewas KPK hingga Bareskrim Polri.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Buntut Tragedi Maut Kanjuruhan, Ketua Umum PSII Iwan Bule Didesak Mundur
- Ditanya Rencana Bongkar Dugaan Kecurangan Pemilu 2019 Wahyu Enggan Merespon
- Kirim Doa Untuk Ganjar Pranowo, Khofifah: Semoga Pak Ganjar Lekas Pulih Dan Diberi Kesembuhan