Kadinkes Ngawi Sebut 1 PDP Covid-19 Meninggal, Merupakan Pasien Nomor 12

Setelah tersiar kabar dimedia sosial ada satu orang pasien berstatus PDP suspect Covid-19 meninggal pada Selasa, (14/4), namun tidak serta merta informasi itu ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi. Para jurnalis pun terus mengejar dari kepastian informasi yang beredar apakah kabar tersebut bisa dibenarkan atau sekedar informasi hoax. 


Meskipun pasien yang meninggal belum dikonfirmasi apakah positif dari virus corona atau tidak. Dari catatan RMOLJatim, berulangkali Yudono Kadinkes Ngawi dihubungi melalui via selular hanya menjawab masih rapat dan itu pun berulangkali dilakukan. Pada Rabu siang, (15/4), pesan melalui aplikasi whatsaap akhirnya dijawab secara singkat oleh Yudono. 

Ia hanya menjawab dengan membenarkan ada satu pasien PDP yang meninggal. Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Karangjati ke RS Caruban. Selain itu Yudono menyebut dalam balasan whatsaap, PDP yang meninggal itu merupakan pasien nomor12. 

"1-9 sembuh/ konfirm (-) tapi yg 9 mungkin hari ini pulang, sdg yg 10-11 masih di rawat yg meninggal 12. Maaf sambil rapat," singkat Yudono melalui whatsaap. 

Jawaban Yudono tersebut membuat kaget semua pihak terkait upaya pencegahan Covid-19 di Ngawi. Mengingat pada Selasa kemarin, (14/4), sekitar pukul 14.00 WIB Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang) melakukan press release di Pendopo Wedya Graha bersama wartawan yang mengatakan bahwa jumlah PDP hanya 11 orang bukan 12 orang. 

Angka itu, terperinci 8 orang PDP sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang sedangkan 3 pasien lainya masih dirawat di RSUD Dr Soedono Madiun. 

Tiga pasien PDP yang masih menjalani perawatan masing-masing berasal dari Desa Pelangkidul, Kecamatan Kedunggalar, Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo dan dari Pilangkenceng, Caruban, Madiun. Dan tidak pernah disebutkan oleh Bupati Ngawi jika ada PDP lainya dari Karangjati. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news