Ada dua item yang akan dibenahi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Kadisdik Jatim). Yakni, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta pendidikan SMK dan SMA Double Track.
- Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Bertahap di Jatim Jadi 29 Daerah
- SMPN 1 Kare Madiun Tuan Rumah Program Kemenkeu Mengajar
- Mahasiswa FKM Unej Tanam Bibit Pohon Mangrove di Pantai Teluk Love
Dijelaskannya, IPM di samping parameter kesehatan, juga meliputi parameter pendidikan dan Jatim di Pulau Jawa paling rendah. "Saya ditugasi Gubernur Jawa Timur (Kofifah Indar Parawansa) dengan jargon 'Jatim cerdas dan sehat'. Cerdas itu bagian tugas saya sebagai Kepala Dinas Pendidikan," tegasnya.
Nomor dua, lanjutnya, yang harus dibenahi adalah kualitas pendidikan antar daerah. Ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah di Jatim tinggi. "Ini adalah PR kami," ucap dia.
Yang terpenting harus dibenahi adalah pendidikan SMK dan SMA Double Track. Selama ini yang diajarkan di sekolah tidak semua match dengan dunia usaha. Sehingga perkembangan tahun ke tahun banyak lulusan yang jadi pengangguran karena kompetensinya tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
Untuk itu pihaknya akan membangun kompetensi SMK dan SMA Double Track. Misalnya di daerah Lamongan yakni di daerah nelayan, perlu dibangun SMK Maritim.
"Di sana ada galangan kapal yang cukup besar, jadi perlu pendidikan khusus. Selain itu di Tuban akan dibangun kilang minyak yang cukup besar, di mana akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Kami akan koordinasi dengan pengelola kilang minyak terkait kebutuhan apa yang dibutuhkan," demikian Wahid.[isa/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Inovasi Mahasiswa Ubaya Ciptakan Mainan Edukasi Panggung Boneka
- Dilantik, Prof Haris Lanjutkan Amanah Jabat Rektor Unhasy Periode 2024-2028
- Wali Kota Eri Cahyadi Bicara Soal Kesejahteraan Guru Hingga Penambahan Rombel Dengan Kepala Sekolah SMP se-Surabaya