Fraksi PKB DPRD Surabaya mengusulkan pergantian nama jalan di Surabaya.
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur
Hal ini dilakukan sebagai kado 100 tahun Nahdlatul Ulama pada 7 Februari 2023 mendatang.
Sekaligus sebagai penghargaan kepada tokoh NU yang berjuang dalam proses kemerdekaan Indonesia.
"Jalan Bubutan (Surabaya) diubah menjadi Jalan KH Ridwan Abdullah, di mana beliau adalah Pengarang Lambang NU yang rumahnya ada di Bubutan dan Kantor PCNU Surabaya adalah tempat sejarah Kantor PBNU Pertama," kata Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya, Camelia Habiba dikutip Kntor Berita RMOLJatim, Kamis (12/1).
Kemudian Jalan Sultan Iskandar Muda di Kecamatan Semampir. Menurut Camelia Habiba belum ada kaitan sejarah Sultan Iskandar Muda dengan Kota Pahlawan.
"Jalan Iskandar Muda diubah menjadi Jalan Hasan Gipo. Pahlawan Iskandar Muda tidak ada history dengan Surabaya. (Sedangkan) Hasan Gipo adalah Ketua NU pertama, yang tidak jauh dari sana ada situs sejarah Langgar Gipo, (yang) menjadi cagar budaya dan sejarahnya ada keterkaitan dengan KH Mas Mansyur," jelasnya.
Habibah yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya menambahkan perubahan dua nama jalan itu karena Surabaya merupakan kota di mana warga Nahdliyin berdiskusi, merumuskan strategi melawan penjajah kala itu.
Itu dibuktikan dengan kantor PBNU pertama di Surabaya, yang kini menjadi kantor PCNU Surabaya.
"Usulan nama jalan ini menjadi kado satu abad NU, karena Surabaya adalah kota lahirnya Nahdlatul Ulama. Fraksi PKB akan mencari dukungan di Yos Sudarso (kantor DPRD) karena minimal dua fraksi bisa mengusulkan Raperda Inisiatif DPRD," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur