Adanya desakan Kongres PAN 2020 agar memilih ketua umum baru menunjukkan petahana Zulkifli Hasan, gagal dalam menahkodai partai berlambang matahari itu.
- PAC Demokrat se Gresik Optimis Emil Dardak Mampu Besarkan Demokrat di Jatim
- KPU Jangan Anggap Sepele Peretasan Data Pemilih
- Jika Tidak Ada Irsus, Skenario Ferdy Sambo Bisa Berjalan Mulus
"Karena dianggap kalah Pileg dan Pilpres. Selain itu, PAN juga tidak dapat pimpinan DPR dan terancam tidak dapat pimpinan MPR lagi," lanjut dosen Universitas Al Azhar Jakarta itu.
Tambah Ujang, Zulkifli juga tidak bisa memanfaatkan politik identitas pada pemilu lalu seperti PKS. Padahal, ketua MPR itu diketahui dekat dengan tokoh dan simpul alumni 212.
Perolehan suara PAN juga tidak mengembirakan padahal Zulkifli sudah menggaet raja dangdut yang juga Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama.
"Saat PKB gaet Rhoma pada Pemilu 2014, suaranya naik. Tapi saat PAN gaet Rhoma pada Pemilu lalu, suaranya tidak menggembirakan. Mungkin karena tidak difasilitasi," sebut Ujang.
Saat ini ada enam nama yang disebut-sebut berpeluang menjadi ketum PAN periode mendatang. Dari internal, ada Ketua Fraksi PAN di DPR RI Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo, dan Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais.
Sementara dari eksternal, muncul nama mantan Wakil Presiden Sandiaga Uno, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berikut perolehan PAN pada dua pemilu terakhir. Pemilu 2014 meraih suara 9.481.621 (7,59 persen) dengan 48 kursi DPR, sementara pemilu 2019 hanya meraih 9.572.623 (6,84 persen) dengan 41 kursi DPR.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dikukuhkan, Gerindra Jombang Target 10 Kursi Dewan hingga Antarkan Prabowo Presiden
- Jika Lembek Sikapi Penundaan Pemilu, Jokowi akan Dianggap Lindungi Oligarki
- 27 Pengurus Wilayah Dukung Rais Aam Percepat Muktamar NU 17 Desember 2021