. Aksi massa di Manokwari, Papua Barat berawal hoax adanya korban meninggal akibat insiden di Surabaya.
- Prabowo Batal Kunjungan ke Malaysia, Ada Apa?
- Kusnadi: Generasi Muda Berperan Melakukan Perubahan Suatu Bangsa
- Konsolidasi Pemenangan Prabowo-Gibran, TKD Kumpulkan Caleg Parpol Koalisi dan Relawan Se-Jatim
Menurut Tito, insiden di Surabaya merupakan peristiwa peristiwa kecil yang sudah dilokasir dan diselesaikan Muspida terkait. Tetapi, kemudian muncul kabar bohong yang membuat keruh suasana.
"Tapi muncul mengenai kata-kata kurang etis, ada juga hoax gambar seolah-olah gambar adik kita meninggal ini berkembang ada yang mengembangkan," ucap Tito.
Tito melanjutkan, kabar hoax itu lalu berkembang di Manokwari dan Jayapura terjadi mobilisasi massa.
"Saya meminta saudara-saudra kita di Papua, jangan terpancing berita tidak benar," tutup Tito.
Diketahui, peristiwa di Surabaya yang dimaksud merupakan peristiwa pengamanan mahasiswa di asrama Papua yang ada di kota itu pada Sabtu (17/8).
Peristiwa itu bermula dari isu mengenai perusakan bendera Merah Putih yang dipasang di asrama. Sebelum polisi melakukan penangkapan, massa menggunakan atribut ormas lebih dulu melakukan pengepungan asrama. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mubes Kosgoro 1957 Jakarta Sesuai AD/ART dan Sah Secara Konstitusional
- Perketat Bunderan Waru, Wali Kota Eri Ingin Wilayah Zona Kuning di Surabaya Prioritas Divaksin
- Presiden Prabowo Diminta Hidupkan Kembali Tiga Lembaga Era BJ Habibie
