Kapolri Jenderal Idham Azis menerima sejumlah masukan dari internal maupun eksternal serta Dewan Kepangkatan Jabatan Tinggi (Wanjakti) dalam menunjuk Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).
- Dukungan Relawan Jokowi jadi Keuntungan Prabowo Menuju Pilpres 2024
- Risma Siap Buktikan Perubahan di Jawa Timur, Surabaya Langkah Awal
- LaNyalla Sepakat, Ongkos Politik Mahal Picu Pejabat Korupsi
Saat ini, Kapolri pun tengah mencermati rekam jejak calon penerusnya di korps reserse. Sebab, kata Iqbal, hal utama dama mennetukan calon Kabareskrim adalah kredibilitas.
"Saya kira Pak Kapolri dan tim Wanjakti akan melakukan proses dalam menentukan mutasi, termasuk Kabareskrim. Tentu saja dengan melihat track record kemampuan, kredibilitas, perwira tinggi (pati) yang ada di lingkungan Polri,†ujarnya.
Untuk saat ini, banyak masukan dari berbagai latar belakang seperti akademisi, tokoh agama, dan aktivis. Mereka meminta agar Kapolri menunjuk Kabareskrim yang bisa memahami agama mayoritas dan dekat dengan ulama-ulama serta tokoh agama Islam.
Masukan lain, calon Kabareskrim harus Perwira Tinggi (Pati) Polri senior dan cakap dalam bidangnya sehingga tidak menimbulkan resistensi internal.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Meski Jokowi Sudah Baik, Calon Pemimpin Masa Depan Harus Berwawasan Global
- Relawan Papera Terima Aspirasi Pedagang-Petani, Sampaikan Komitmen Prabowo
- Alasan Cak Imin Tunda Pemilu, Dinilai Tidak Relevan