Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban prihatin dengan diberhentikannya ratusan peneliti dan staf berstatus pegawai honorer di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME).
- Jokowi Merasa Cocok KIB dan KIR Bergabung Jadi Koalisi Besar, Golkar: Alhamdulillah
- Peringati HUT Kemerdekaan ke 77, PKB Jatim Kawal Politik Kebangsaan Dengan Riang Gembira
- Menteri dari Nasdem Tak Ada yang Ditangkap KPK, Beda dengan PDIP
Bagi Zubairi Djoerban, Eijkman adalah sejarah dan warisan ilmiah.
“Salah satu yang terbaik dengan banyak publikasi internasional. Sepatutnya dihormati,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (2/1).
Menurutnya, pihak manajemen sudah sepatutnya memperjuangkan para pegawai. Apalagi, mereka sudah berhasil membuktikan dedikasi selama bekerja di Eijkman.
“Manajemen baru harus mempertahankan cara kerja Eijkman yang sudah terbukti itu,” harapnya yang kemudian dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Sejumlah pegawai Eijkman diberhentikan karena LBME dilebur dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa pemecatan dilakukan BRIN karena LBME banyak merekrut tenaga honorer yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BRIN Beberkan Adanya Jual Beli 200 Pulau, Ini Kata KKP
- Pakar BRIN Anggap Pilpres 2024 Mustahil Satu Putaran
- BRIN, ITI dan Unesco Perkuat Ketahanan dan Pengembangan Pulau-pulau Kecil di Indonesia