Tidak salah jika organisasi sayap PDIP bernama Satuan Tugas Khusus Cakra Buana merasa kecewa dengan Presiden Joko Widodo.
- Cangkruk Online Bareng Ojol, Eri Cahyadi Siapkan Program Inovatif
- Versi Hitung Cepat Internal, Tim Pemenangan Sebut Risma-Gus Hans Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil
- Kemenhan Terima Bantuan Dari PT Priamanaya Energy Untuk Keluarga Awak KRI Nanggala-402
Sebab Jokowi dinilai tidak mampu mengurus rakyat, karena mengelola kekuasaan hanya dengan pendekatan materi.
Kekecewaan itu kemudian diluapkan saat puluhan kader Stgasus Cakra Buana mendatangi ekonom senior Dr Rizal Ramli, Senin (3/8).
Menanggapi hal ini, pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran mengatakan, kekecewaan politik kader organ sayap PDIP itu merupakan bukti telah terjadi fragmentasi pada kelompok pendukung pemerintahan Jokowi.
Andi berpendapat, fragmentasi itu disebabkan oleh berubahnya orientasi politik akomodasi dari Jokowi sendiri. Imbasnya, para pendukung dibuat kecewa karena merasa sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Besar kemungkinan karena mulai berubahnya orientasi politik akomodasi dari Jokowi sendiri dari yang tadinya membutuhkan kelompok-kelompok pendukung dan mengakomidasinya di lingkarannya berubah menjadi tidak lagi membutuhkan kelompok pendukung di masa periode kedua ini," demikian kata Andi Ysuran dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/8).
Lebih lanjut Andi menengarai ungkapan kekecewaan yang disampaikan ke ruang publik itu merupakan ekspresi karena mereka mulai ditinggalkan oleh Presiden yang tekah diusung selama dua periode itu.
"Terjadi perasaan kecewa dari kelompok pendukung adalah sinyal bahwa mereka telah ditinggalkan Jokowi," demikian pendapat Doktor Politik Universitas Padjajaran ini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Nderek Dawuh Para Kyai, 527 Majelis Taklim Dukung Eri Cahyadi Teruskan Risma
- Usul Tunda Pemilu Tapi Mau Nyapres, Cak Imin Galau Akut
- PKS Sesalkan Pemerintah Tergesa-gesa Batalkan Keberangkatan Haji