Tiga astronot China akhirnya kembali ke Bumi pada Rabu, 30 April 2025, waktu setempat. Mereka adalah Cai Xuzhe, Song Lingdong, dan Wang Haoze.
- Israel Bunuh Komandan Hamas Mohammad Abu Itiwi yang Diklaim Anggota UNRWA PBB
- Warga Gaza Butuh Bantuan dan Rekonstruksi Segera
- Penyanyi Bon Jovi Selamatkan Wanita yang Mau Bunuh Diri
Ketiganya merupakan kru misi Shenzhou-19 dan baru kembali setelah enam bulan tinggal di stasiun luar angkasa milik China. Misi ini mencetak rekor sebagai penerbangan luar angkasa terlama bagi China.
Selama berada di ruang angkasa sejak Oktober tahun lalu, ketiganya melakukan berbagai eksperimen ilmiah. Selain itu, mereka juga mencatat sejarah sebagai kru dengan durasi tinggal terlama di stasiun luar angkasa China.
Awalnya, mereka dijadwalkan pulang pada Selasa, namun pendaratan harus ditunda karena cuaca buruk di lokasi pendaratan, menurut keterangan otoritas luar angkasa China.
Salah satu astronot, Wang yang berusia 35 tahun, merupakan satu-satunya insinyur luar angkasa wanita China saat misi itu diluncurkan, berdasarkan data dari Badan Antariksa Berawak China (CMSA).
Komandan misi, Cai (48 tahun), adalah mantan pilot angkatan udara yang sebelumnya juga menjalani misi luar angkasa Shenzhou-14 pada tahun 2022.
"Menatap planet biru nan indah ini berkali-kali di luar angkasa, saya terus-menerus diingatkan bahwa ini adalah rumah kita bersama, rumah yang harus kita semua jaga bersama," kata Cai, dikutip dari Xinhua.
Anggota ketiga, Song (34 tahun), juga merupakan mantan pilot angkatan udara. Ketiganya dikenal sebagai "taikonaut", sebutan untuk astronot China.
"Kami telah mengubah dedikasi dan kerja keras semua peneliti menjadi pencapaian ilmiah yang bermanfaat," kata Song.
"Kami sangat bangga akan hal itu," ujarnya.
China telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan program luar angkasa, dengan target mengirim misi berawak ke Bulan pada 2030, dan suatu saat membangun pangkalan di sana.
Pekan lalu, China kembali meluncurkan tiga astronot dalam misi Shenzhou-20 ke stasiun luar angkasa Tiangong, menandai dimulainya misi berikutnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kematian Yahya Sinwar Tidak Surutkan Perjuangan Palestina Melawan Israel
- MUI Tuntut Dunia Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
- Biaya Transplantasi Hati Andi Arief di RS Apollo India Terjangkau