Indonesia adalah pasar paling potensial untuk mengembangkan potensi ekonomi dan keuangan syariah. Untuk itu, Bank Indonesia berkoordinasi dengan elemen pemerintah lainnya. Tujuannya berusaha mewujudkan potensi tersebut ke dalam langkah-langkah nyata.
- Dukung Penerapan PPKM Darurat, BSI Ubah Skema Migrasi Nasabah
- BTN Genjot Penyaluran Kredit dengan Aplikasi BTN Properti
- Trump Tunda Penerapan Tarif Hingga 90 Hari, Tapi China Tetap "Dihukum" 125 Persen
"Di Indonesia sekitar 40 persen dari ekonomi dan penduduk kita belum terkait dengan keuangan dan ekonomi syariah. Itu adalah pasar. Segmen itu perlu dikembangkan," ujarnya kepada wartawan.
Sementara untuk mengembangkan pasar tersebut, BI mengaku sudah memiliki rencana diantaranya dengan ikut serta membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pesantren, dan pariwisata berbasis syariah.
Menurut Perry, langkah nyata terkait dengan pengembangan UMKM adalah dengan bisnis matching.
"Kami pertemukan para UMKM Indonesia dengan buyer dari luar negeri. Di sini sekitar 25 negara terdiri buyer Jepang, Timur Tengah, Jedah," lanjutnya.
Dari penuturannya, saat ini BI telah memiliki 898 UMKM dan sekitar 250 pesantren yang dibina untuk mendukung ekonomi syariah ke depan, baik di bidang kerajinan hingga fesyen.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Teguh Santosa: Gandeng MES, Investasi Korea Selatan Melonjak Signifikan
- Mirip Indonesia, Tunisia Naikkan Harga BBM Subsidi
- BTN dan Kementerian PUPR Teken Kerjasama KPR Subsidi Skema BP2BT