Kerennya Handicraft Para Napi Di Ngawi

Warga binaan di Lapas kelas II-B Ngawi saling adu kreatifitas membuat handicraft atau kerajinan tangan.


Tercatat ada 23 napi dari 395 napi yang berkreasi melalui handicraft dengan pendampingan dari tim ahli.

"Kita berharap tidak hanya pencitraan, mereka (napi) benar-benar mengasah bakatnya dengan berkarya seni di dalam Lapas," ungkap Budi Purwanto dikutip Kantor Berita , Kamis, (3/10).

Karya handicraft yang dihasilkan para napi, bebernya, berupa lukisan kaca, souvenir berbahan kayu dan meubeler.

Untuk kerajinan kayu, lanjutnya, dikerjakan oleh pria dengan bahan yang diutamakan jenis kayu jati hasil limbah dari penggergajian di sekitar wilayah Ngawi.

Untuk yang berbahan kayu jati jenisnya sendiri cukup bervariasi mulai keranjang tempat minuman, vas bunga, meja, asbak bermotifkan nanas, miniatur sepeda ontel dan becak.

Sedangkan para napi perempuan, mereka mengerjakan tas anyaman plastik dan vas bunga.

Budi menjelaskan laba dari hasil penjualan berbagai pernik kerajinan tersebut dibagi 50 persen untuk pengrajin dalam hal ini warga binaan, 35 persen dipergunakan untuk biaya produksi dan sisanya 15 persen disetorkan sebagai kas negara.

"Dengan beraktifitas sebagai pengrajin tentu ada harapan positif nantinya dan itu pasti. Mereka akan mandiri apabila kembali berbaur dengan masyarakat," ucapnya.[pr/aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news