Sriwijaya Air resmi hengkang dari kerjasama manajemen (KSM) Garuda Indonesia Group.
- Diskusi Peluang Bisnis di Tengah Pandemi
- LNG Plant Pertama di Jawa Dibangun di Kawasan Industri PIER
- Pelatihan Digitalisasi Pemasaran, Cara Disparbudpora Bondowoso Genjot Promosi Wisata
"Nota pemberitahuan pengakhiran kerjasama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink, dan GMF (Garuda Maintenance Facility) hari ini," ujar Yusril yang juga memegang saham Sriwijaya, Jumat (8/11).
Dia bahkan mengatakan pihaknya sudah memberitahukan secara resmi kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengenai keputusan ini.
Dengan hengkangnya Sriwijaya, kini para pemegang saham memutuskan untuk mengembalikan semua staf dari Garuda Indonesia yang berperan dalam KSM kedua pihak.
Para pemegang saham juga memutuskan untuk memilih susunan direksi dari internal perusahaan.
Namun, persoalan belum berakhir. Sriwijaya dan Garuda Indonesia harus mempersiapkan diri untuk berdialog perihal kerjasama yang telah berlangsung, baik mengenai keuangan.
"Kami meminta agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya ketika manajemen dipegang oleh Garuda Indonesia Group untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- XL Axiata Kenalkan “XL SATU Fiber”
- Dua Pekan, Serial Song of Hyena Ditonton 200.000 Orang
- Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi, Pemkab Jember latih Perempuan Kepala Keluarga jadi Wirausahawan