PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang saat ini mengalami kekisruhan karena gagal bayar, ternyata pernah mengalami pergantian jabatan Direktur Utama sampai tiga kali sepanjang 2018.
- BTN Dorong Implementasi Ekosistem Digitalisasi Pasar di Seluruh Indonesia
- Demi UMKM, Kenaikan PPN 12 Persen Harus Dipertimbangkan Kembali
- Pelindo Terminal Petikemas Sebut Arus Peti Kemas Ekspor Tahun 2024 Tumbuh 10,58 Persen
Dirut Hendrisman Rahim berakhir masa jabatannya di Januari 2018. Ia menjabat Dirut Jiwasraya sejak 15 Januari 2008 hingga 19 Januari 2018.
Setelah Hendrisman, Muhamad Zamkhani ditunjuk untuk menggantikannya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut per 19 Januari 2018. Namun, pada 18 Mei 2018 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2014-2019, Rini Soemarno, menunjuk Asmawi Syam sebagai Dirut.
Selang lima bulan, yaitu 5 November 2018, Kementerian BUMN menunjuk Hexana Tri Sasongko untuk menggantikan Asmawi dari jabatan Dirut Jiwasraya.
Dengan kondisi perusahaan yang tengah sekarat, pergantian posisi Dirut sesingkat itu dinilai banyak pihak cukup mengherankan.
Namun, pengamat BUMN sekaligus Kepala Lembaga Manajemen FEB UI, Toto Pranoto menilai bahwa pergantian direksi hingga tiga kali wajar saja.
"Jadi gonta-ganti direksi saya kira itu hal yang wajar saja. Karena masalah yang dialami Jiwasraya sedemikian rumit, dan besar sekali," kata Toto Pranoto seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Minggu (29/12).
Malahan pergantian itu bisa membantu membuka kinerja pejabat sebelumnya sepanjang 2008 sampai 2017.
"Justru mengungkap 'borok-boroknya'. Jadi kalau ditanya siapa yang paling bertanggung jawab ya pihak-pihak di 2008 sampai 2017. Sampai kemudian terjadi pergantian direksi," terang Toto.
Toto juga menyoroti kinerja pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah di periode 2008 sampai 2017.
"Tapi mungkin tidak disalahkan sendiri, karena mungkin otoritas pengawasannya (OJK) termasuk Kementerian BUMN saat itu tidak terlalu kuat dalam proses pengawasan. Sehingga manipulasi-manipulasi yang dilakukan tidak terdeteksi," ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BIJB Kertajati Belum Diminati Masyarakat Karena Tiket Pesawat Terlampau Mahal
- Bank Jatim Jalin Kerja Sama Strategis dengan Universitas Ciputra Surabaya, Perkuat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Layanan Keuangan
- Sri Mulyani Mau Turunkan Pajak Barang Mewah, Indef: Kendaraan Di Bawah 1.500 CC Tidak Perlu Dipangkas