Daripada menjadikan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk memberantas mafia, mending Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat orang yang sudah paham dengan masalah di Pertamina.
- PKS Kritik Risma, Program Kemensos Belum Dirasakan Manfaatnya Oleh Masyarakat
- Peresmian Seknas Jokowi-Prabowo Melawan Konstitusi
- Saan Mustopa: Proporsional Tertutup Rampas Hak Politik Rakyat
"Kalau saya berkuasa, saya angkat pula Said Didu jadi komisaris Pertamina,†ciut Refly.
Apa yang dikatakan Refly bukan tanpa alasan. Pasalnya Said Didu selama ini dianggap sangat paham dengan permainan gelap di BUMN khususnya mengenai mafia migas, sehingga akan lebih mudah memberantas masalah itu.
"Dia sudah tahu mafianya dan tinggal mengkomunikasikan ke istana untuk memberantasnya,†jelas Refly.
Seperti diketahui, Said Didu adalah mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Sebelumnya dia berujar soal ujian besar Ahok adalah mafia migas.
Namun, keberadaan mafia migas selama ini sulit diberantas karena adanya kedekatan dengan para penguasa.
Said Didu menceritakan bagaimana mafia tersebut dapat bermain di dalam pengadaan minyak dan gas.
"Dari tadi tidak ada yang mau membahas bagaimana cara mafia bekerja. Ini penting karena selalu ada yang menyatakan mafia ini tidak ada. Itu adalah hantu yang dibikin. Saya katakan ada," ungkap Said Didu dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (26/11) lalu.
Dirinya menyebut bahwa cara bekerja seorang mafia adalah di dalam regulasi dan bukan melawan hukum.
"Dan caranya bekerja mafia itu adalah selalu bekerja di dalam regulasi, bukan melawan hukum. Jadi dia mengobjektifkan kepentingan subjektif dia," sambungnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tahapan Pemilu Bisa Gagal jika Anggaran KPU Tidak Cairkan Utuh
- Pegawai KPK Yang Gagal TWK Disarankan Ikuti Pendidikan Kedinasan Wawasan Kebangsaan
- Tarif BBM Naik, Legasi Buruk Jokowi yang Selalu Dikenang Rakyat