Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI akan mengelar puncak peringatan hari lahir ke-22 sekaligus perayaan Hari Santri Nasional dengan menggelar dialog kebangsaan bertajuk "Kesejahteraan dan Kemandirian Pesantren", di Gedung Pustaka Loka, Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (1/11).
- Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jatim M. Soleh Bersama 5 Anggota Fraksi Demokrat Kabupaten Mojokerto Terjun Bantu Korban Banjir di Desa Ngingas
- Soal Dana Influencer Pemerintah, BPK RI Diminta Lakukan Audit
- Jika Kubu Moeldoko Ditolak Menkumham, Berarti Desain Istana Bikin KLB Partai Demokrat Tidak Terbukti
Ketua FPKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, dialog kebangsaan tersebut dimaksudkan untuk memperkaya cakralawa tentang upaya mendorong pesantren lebih mandiri dam menjadi pelopor kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.
"Ini bagian dari khidmah kami dalam mengarusutamakan peran pesantren dalam kehidupan berbangsa,” ujar Cucun Ahmad Syamsurijal.
Cucun menjelaskan, dalam dialog kebangsaan tersebut, Fraksi PKB mengundang beberapa tokoh nasional sebagai narasumber.
D iantaranya Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa; Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas; Menteri BUMN, Erick Thohir; dan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Selain itu FPKB juga mengundang Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah; Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar; Ketua Rabithat Ma’ahid Islamiyah NU, Abdul Ghafar Rozin; serta Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, KH Yusuf Chudlori.
“Tokoh-tokoh ini akan memberikan pandangan mereka terkait potensi pesantren dalam menciptakan kemandirian dan menjadi lokomotif perekonomian nasional,” katanya.
Lanjut legislator asal Jawa Barat ini, saat ini menjadi momentum terbaik pesantren dalam menegaskan perannya dalam kehidupan bangsa.
"Saat ini eksistensi pesantren diakui secara penuh oleh negara. Hal itu tercermin dari penetapan Hari Santri Nasional, pengesahaan UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren, hingga lahirnya Peraturan Presiden 82/2021 tentang Pendanaan Pesantren," katanya.
Peran utama pesantren memang di bidang pendidikan. Walau demikian, pesantren mempunyai potensi besar untuk mengerakkan roda perekonomian baik melalui peran nyata sebagai sub kultur masyarakat maupun melalui sumbangsih pemikiran maupun eksistensi para alumninya.
Masyarakat di sekitar pesantren, kata dia, biasanya mempunyai tingkat kehidupan lebih baik karena terlibat dalam kegiatan memenuhi kebutuhan sehari-hari para santri.
"Selain itu banyak alumi pesantren yang expert dalam bidang perekonomian syariah yang digadang-gadang bakal menjadi arus baru pendekatan ekonomi di masa depan,” katanya.
Masih kata Cucun, dia sepakat dengan pandangan Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar yang menilai pesantren akan menjadi lokomotif bangsa dalam meraih kesejahteraan di masa depan.
“Kami siap mengawal agenda mendorong pesantren sebagai lokomotif kesejahteraan bangsa melalui berbagi fungsi kami di parlemen. Kami yakin pesantren mampu menjalankan peran strategis tersebut,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Nasdem Terbuka untuk Koalisi, Wlly Aditya: Mau ke Kiri, Kanan, Atas dan Bawah, Bisa Semua
- Darmizal Ditantang Tunjukkan Bukti DPC atau DPD Yang Diarahkan Pilih SBY
- Projo Se-Jatim Tegak Lurus Dukung Ganjar Pranowo