Ketua PWI Ngawi Geram Kadinkes Kurang Terbuka Soal Covid-19

Ketua PWI Cabang Ngawi Gembong Pranowo menyayangkan sikap Yudono selaku Kadinkes Ngawi ketika dimintai keterangan oleh wartawan atas beredarnya kabar 1 PDP suspect Covid-19 meninggal justru terkesan menghindar. 


Menurut Gembong, sangat tidak patut jika sikap tertutup atas informasi seputar Covid-19 dilakukan oleh Kadinkes Ngawi. Hal ini menyusul saat awak media konfirmasi terkait Covid-19 dan hanya menjawab sedang rapat. Terlebih, sudah jelas peran wartawan merupakan ujung tombak informasi kepada publik. 

"Saya prihatin yang pertama kenapa beda data soal PDP ini antara bupati dengan dinasnya. Kedua sebagai publik figur Yudono selaku Kadinkes Ngawi harus terbuka memberikan informasi apalagi yang meminta itu wartawan," jelas Gembong Pranowo, Rabu (15/4).

Sekali lagi Gembong mengingatkan, kehadiran wartawan dalam melakukan tugas jurnalistiknya tanpa mengenal waktu dan kondisi yang dihadapi. Mereka hadir digaris depan informasi terkait Covid-19. Bahkan saat liputan disekitar ruang isolasi pasien yang diduga terpapar Covid-19 tanpa dilengkapi alat pelindung diri yang memadai.

Saran Gembong menyangkut informasi Covid-19 harus terbuka, apapun itu hasilnya. Baik angka PDP maupun ODR ataupun ODP. Lebih-lebih jika ada pasien yang positif terpapar Covid-19.

Ia sangat mengharap Yudono Kadinkes Ngawi turun langsung ke lapangan dan jangan hanya menunggu data di atas meja. Hal itu harus dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan data Covid-19 di Ngawi. 

"Kalau seperti ini terulang lagi jelas berbahaya. Saya minta data harus jelas itu saja sesuai fakta lapangan. Disatu sisi pemerintah perang melawan Covid-19 namun sisi lain seperti itu," pungkas Gembong.

Seperti diketahui sebelumnya, pada Selasa sore, (14/4), di medsos beredar broadcast yang menyatakan ada 1 PDP di Ngawi meninggal. Dan Yudono Kadinkes Ngawi melalui pesan singkat whatsaap menulis jika PDP yang meninggal itu merupakan pasien nomor 12 asal Kecamatan Karangjati yang dirawat di RS Caruban.

Padahal dihari yang sama Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang) melalui press release hanya mengatakan ada 11 PDP. Perincianya, 8 orang PDP sudah dinyatakan sehat dan 3 pasien lainya masih dirawat RSUD Dr Soedono Madiun.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news