RMOLBanten. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj meluruskan isu yang menyebutkan keberangkatan Khatib Am PBNU Yahya Cholil Staquf ke Israel atas seijin NU.
- Dukung Rencana Uji Coba Sektor Wisata, Pemprov Diminta Lebih Gencar Sosialisai CHSE
- Butuh Dukungan dan Komitmen untuk Realisasikan Target Nol Emisi Tahun 2060
- Pembobolan Data Pribadi Tidak Semua Ulah Hacker, Ada Peran Penyelenggara yang Perjualbelikan Data
"Dalam forum AJC (American Jewish Committee) di Israel, terus terang saja kami tidak tahu menahu, beliau pergi ke sana tanpa koordinasi dengan pengurus Nahdlatul Ulama. Maka kehadiran beliau tidak ada kaitannya dengan misi Nahdlatul Ulama," kata Said dalam video yang diterima redaksi, Rabu (13/6).
Said Aqil pun berani bersumpah, apa yang dilakukan Yahya Cholil dengan hadir di Israel sama sekali bukan agenda PBNU.
"Tidak benar ada kerja sama Israel dengan Nahdlatul Ulama, Wallahi Demi Allah yang saya katakan ini benar. Begitu pula ketika beliau pergi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika, itu pun tanpa koordinasi dengan pengurus PBNU," tegasnya.
Said menyatakan, PBNU akan terus membela hak-hak Palestina sejak dulu hingga kapanpun.
"Itu PBNU bersikap sangat mengharapkan kepada Allah SWT, agar memberikan kekutana kepada bangsa Palestina yang sedang dizolimi dan ditindas oleh Israel. Tidak pernah berubah NU berpihak kepada Palestina sedikitpun, tidak pernah bergeser," tandasnya.
Berikut pernyataan lengkap Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menanggapi kehadiran Yahya Cholil Staquf di Israel:
Dalam forum AJC (American Jewish Committee) di Israel, terus terang saja kami tidak tahu menahu, beliau pergi ke sana tanpa koordinasi dengan pengurus Nahdlatul Ulama. Maka kehadiran beliau tidak ada kaitannya dengan misi Nahdlatul Ulama.
Tidak benar ada kerja sama Israel dengan Nahdlatul Ulama, Wallahi Demi Allah yang saya katakan ini benar. Begitu pula ketika beliau pergi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika, itu pun tanpa koordinasi dengan pengurus PBNU.
Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh umat Islam seluruh Indonesia, agar maklum adanya bahwa kepergian beliau ke AJC bukan atas nama PBNU. Kami tegaskan sejak dulu sekarang dan seterusnya akan selalu berpihak pada palestina, Palestina bangsa yang didzolimi ditindas oleh Isreal dengan sangat kejam, tanahnya direbut rumahnya dihancurkan dibangun rumah penduduk Israel, penduduk aslinya diusir bahkan yang melawan dibunuh baik anak kecil ibu-ibu maupun orang tua dibunuh.
Itu PBNU bersikap sangat mengharapkan kepada Allah SWT, agar memberikan kekutana kepada bangsa Palestina yang sedang dizolimi dan ditindas oleh Israel. Tidak pernah berubah NU berpihak kepada Palestina sedikitpun, tidak pernah bergeser. NU berpihak pada pihak yang benar dan itu kepada Palestina, dan menganggap Israel itu merebut melakukan agresi terhadap hak-haknya Palestina.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rawan Ancaman Polarisasi, NU Pastikan Tak Ikut Berkompetisi di Pilpres 2024
- Tingkat Kepuasan Publik ke Pemerintah Bisa jadi Modal Menteri Buat Nyapres
- Soal Impor Beras Satu Juta Ton, Eks Jubir Gus Dur: Pemerintah Paling Menakutkan