Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut 10 daerah di Jatim dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah yang memerlukan intervensi. Diantaranya, Kabupaten Sampang.
- Pemkot Surabaya Antisipasi Gelombang Urbanisasi Pasca Idulfitri 2025, Pendatang Tanpa Kejelasan Dipulangkan
- Bank Jatim Sabet Penghargaan Best BUMD Digital Innovation
- Bahaya nya Judi Online, Kemenpora Gandeng Komunitas Para Pemuda Gelar Deklarasi Cegah Judol
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu melakukan pemetaan secara detail menjadi hal yang penting. Dengan pemetaan tersebut bisa menjadikan intervensinya lebih signifikan, lebih masif, lebih sistemik dan lebih permanen.
"Jadi solutif sekali langkah ini. Ini semua akan berseiring dengan yang sedang diprioritaskan di Jatim seperti meningkatkan IPM Jatim, menurunkan kemiskinan di Jatim, dan menurunkan gini ratio di Jatim,†kata orang nomor satu di Jatim.
Lebih lanjut disampaikannya, dengan pemetaan itu seolah-olah menjadi GPS kita. Seluruh pihak yang melakukan intervensi akan memiliki referensi terhadap titik-titik yang ditangani secara detail.
"Kami berharap signifikansi itu akan semakin terukur per tahunnya, nanti pada akhir periode RPJMD bisa menurunkan kemiskinan, menaikkan IPM," tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Partisipasi dalam Syariah Award 2024, Pjs Wali Kota Restu Novi: Semoga Jadi Awal Baik
- Sosialiasi Program Makan Bergizi Gratis Bersama Mitra Kerja BGN untuk Warga Tulungagung Jawa Timur
- Alumni Muda dari Tiga Kampus Negeri di Jatim Deklarasikan Dukungan untuk Ganjar Pranowo