Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah menyesalkan adanya kasus bocah mabuk lem (ngelem) di Kota Surabaya yang mendapatkan predikat sebagai Kota Layak Anak. "Semestinya hal tersebut tidak terjadi kalau semua pihak sudah melakukan antisipasi sejak dini," kata Chusnul pada Kantor Berita , rabu (21/11).
- Plt Bupati Probolinggo Lepas Jalan Santai Berhadiah Rp25 Juta
- Kasus Porak-Porandakan Pos Penyekatan Suramadu, Polisi Amankan Sejumlah Orang
- Hearing DPRD Jombang Sikapi Persoalan Ruko Simpang Tiga
"Kita menghimbau Pemkot dan masyarakat bersama-sama turut memantau anak-anak terutama pada jam luar sekolah," harapnya.
Khusnul juga berharap agar stakeholder yang melayani permasalahan anak segera mengoptimalkan kinerjanya.
"Ada Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A) bisa dimanfaatkan secara maksimal memberikan layanan kepada perempuan dan Anak di Surabaya," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kementerian KLHK RI Pilih Surabaya Sebagai Kota Percontohan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
- Peringatan HBI ke-72, Imigrasi Launching M-Paspor dan E-Cekal
- Pantau SKD PPPK di Kota Madiun, Ini Temuan Komisi A DPRD Jatim