Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman disorot. Hal ini lantaran pernyataannya yang kesulitan mendatangkan saksi KPU dari luar kota dan meminta perpanjangan waktu perbaikan jawaban gugatan Pilpres 2019.
- Ganjar Disarankan Angkat Kaki dari PDIP Jika Ingin Nyapres
- Belum Selesaikan Data Perbaikan, Nasib Empat Parpol Calon Peserta Pemilu Ada di Ujung Tanduk
- Satu Pertanyaan Penting Buat Prabowo, 'Jika Ikut Pilpres Lagi Mau Jadi Presiden atau Hanya Jadi Menteri?'
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menanggapi alasan Arief Budiman kesulitan mendapatkan tiket tak masuk akal, mengingat KPU notabenenya sebagai penyelenggara Pemilu.
"Ini urusan negara, masa susah mendapatkan tiket. Harusnya gratis, tak perlu cari alasan yang aneh-aneh," kritik Fahri di akun Facebooknya, Jumat (14/6).
Fahri tak habis pikir dengan alasan yang disampaikan di depan Ketua MK, Anwar Usman tersebut. Sebab, KPU memiliki banyak pilihan moda transportasi jika memang mengindahkan perintah MK.
"Jika ada niat, (menggunakan) kereta api cukup 1 gerbong untuk angkut logistik dari Surabaya. Sehari langsung sampai Jakarta," jelasnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
"Jangan kalian cari-cari alasan wahai KPU," tegas Fahri.
Atas sikap KPU ini, ia pun mengaku semakin ragu dengan kinerja KPU dalam melaksanakan Pemilu 2019 yang penuh dengan kritikan tajam. Terlebih sebelumnya KPU juga menjadi sorotan publik saat memajukan jadwal penetapan hasil Pilpres pada 21 Mei lalu.
"Dan kita semua menjadi benar-benar sangat ragu dengan KPU pusat, kredibilitasnya hancur setelah di hadapan sidang MK sangat terlihat ketidaksiapannya," tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengolahan Limbah B3 Dawar Blandong Punya Makna BCL Bagi Ketua Komisi D
- Demokrat Jatim Ingatkan Musyafak Noer: Jangan Campuri Partai Kami
- Didukung Erick Thohir, Prabowo Ucapkan Terima Kasih: Sangat Besar Artinya bagi Saya