Krisis ekonomi yang diakibatkan dari wabah virus corona atau Covid-19 harus dihadapi dengan gerakan ketahanan pangan.
- Perpanjang Masa Jabatan Presiden Dinilai Jadi Jalan Trah Jokowi Gantikan Trah Soekarno
- Daftar ke KPU Madiun, Pasangan Harmonis Diusung 12 Parpol
- Hadapi Pemilu 2024, PPP Gresik Berdayakan Banom untuk Jaring Kaum Milenial
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslacha dalam diskusi virtual bertema “Ketahanan Ekonomi Keluarga dan Solusi Menghadapi Pendemi Corona” yang digagas Program studi Manajemen Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha), Sabtu (6/6).
Dikatakan Anik, saat ini Indonesia menempati posisi ke-5 negara ASEAN dalam hal ketahanan pangan, di bawah Singapura.
“Memang Propinsi Jawa Timur sudah memiliki Perda terkait ketahanan pangan. Namun harus kita kerucutkan lagi menjadi program dan kegiatan yang lebih fokus termasuk gerakan pangan lokal,” jelas Anik dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Menurut Anik, masyarakat desa khususnya petani harus lebih terarah dan berkelanjutan selain menjaga kualitas hasil panennya.
“Dengan bonus demografi yang memiliki 75 persen angkatan kerja (Jawa Timur), sektor pertanian harus menjadi perhatian, khususnya anak muda dan milenial karena penurunannya pertahun sekitar 8 persen,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BBM Naik, Sikap PDIP sebagai Partai Wong Cilik Dipertanyakan
- Jambore Dunia Begitu Memprihatinkan, Demokrat Desak Kedutaan Tarik Kontingen Indonesia
- Punya Magnet Tersendiri, Rizieq Shihab Jangan Sampai Salah Pilih Capres 2024