Kuliah umum Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kampus Pascasarjana Universitas Indonesia (UI), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8) kemarin, dinilai maksud terselubung untuk menyerang pemerintah.
- Cak Imin: Selamat Jalan Bang Rizal Ramli
- Pasangan Anies-Muhaimin Bakal Daftar ke KPU pada 19 Oktober
- Sediakan Ruang Milenial, Golkar Sukses Regenerasi dan Transformasi Sebagai Parpol Modern
"Hemat saya, statemen SP (Surya Paloh) secara konteks bisa saja benar, dan ini adalah sikap kritis politisi. Meskipun di belakang itu, ada semacam motif politik untuk menyerang pemerintah, termasuk serangan terhadap PDIP sebagai mitra koalisi yang juga menaungi Presiden," ujar pengamat politik Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita RMOL, Kamis (15/8).
Dedi menyimpulkan ada dua hal dari pertanyaan Surya Paloh yang secara terang-terangan saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia tersebut.
"SP bicara dalam kapasitas politisi, dia memahami antara realitas dan konsep yang hanya dipahami di atas kertas," ujarnya.
Yang kedua, relasi Surya Paloh tengah diambang keretakan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai Nasdem itu sendiri. Terlebih, hingga saat ini baik SP maupun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pamer kekuatan di internal koalisi.
"Secara politik menjadi penanda jika hububgan SP dan Presiden dalam kondisi tidak baik, termasuk juga relasinya dengan mitra koalisi secara khusus PDIP," demikian Dedi.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Twitter Andi Arief Diretas Setelah Ungkap Manuver Moeldoko, Sebut Ulah Kakak Pembina
- Pj Bupati Madiun Tegaskan Tidak Akan Maju Dalam Pilkada 2024
- Ulang Tahun, AHY Luncurkan Buku Tetralogi Transformasi Perjalanan Hidup