Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya mengkritisi penyematan label warna hitam pada kasus Covid-19 untuk kota Surabaya. Warna hitam sendiri merujuk pada jumlah yang melebihi 1.025 kasus.
- Kapolri Mutasi Tiga Kapolda, Berikut Daftarnya
- Tiru Jejak Jokowi, Prabowo Ingatkan Jangan Kesusu Tentukan Capres
- Mardani Maming Tersangka, Warga NU Ingatkan PBNU: Korupsi Sudah Jelas Hukumnya Haram, Bukan Subhat
Menurut Suko pelabelan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak membangun keresahan masyarakat.
"Harus hati-hati, karena jika terus menerus jadi stigma yang kurang konstruktif," ujar Suko, Rabu (3/4).
Menurut Suko, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah semangat optimis dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita butuh pesan yang meneduhkan," imbuhnya.
Suko mengimbau pelibatan semua elemen untuk menyebar semangat optimisme kepada masyarakat dalam memerangi Covid-19.
"Intinya pesan yang membawa optimisme," tegas Suko.
Sementara itu, data terbaru pertanggal 3 Juni 2020 Provinsi Jawa Timur mencatat tambahan signifikan jumlah pasien sembuh dari virus corona sebanyak 292 orang.
Dengan tambahan 292 orang, maka total pasien covid-19 yang sembuh di Jawa Timur mencapai 1.091 orang. Dan jika dipersentase di Jatim mencapai 20,55 persen.
Dari tambahan jumlah pasien covid-19 yang sembuh hari ini, terbanyak disumbang dari Kota Surabaya sebanyak 240 orang pasien yang sembuh.
Kemudian disumbang juga 16 orang dari Kabupaten Pasuruan, 7 dari Kabupaten Probolinggo, masing-masing 5 orang dari Kabupaten Gresik dan Bojonegoro, masing-masing 4 orang dari Kabupaten Tuban dan Kota Malang, masing-masing 3 orang dari Kabupaten Sidoarjo dan Ngawi, dan masing-masing 2 orang dari Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Jombang, dan 1 orang dari Kota Pasuruan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kick Off Kampanye Demokrat, AHY: Kita Perjuangkan Ekonomi Rakyat Makin Baik
- Menteri dari Nasdem Tak Ada yang Ditangkap KPK, Beda dengan PDIP
- PKB Tunjuk Musyaffak Rouf Jadi Ketua DPRD Jatim