Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini benar-benar berduka atas meninggalnya beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS) di Surabaya. Sebagai perwakilan pemerintah, ia pun hadir dan mengunjungi atau takziah ke keluarga-keluarga petugas KPPS yang diduga meninggal setelah menjalankan tugas saat pemilu.
- Gelombang Tinggi di Perairan Surabaya, Armuji Ingatkan Penduduk Pesisir Harus Waspada
- Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Surabaya, Pemkot Kerahkan 25 Unit Mobil Damkar Tangani Genangan
- Gubernur Khofifah Resmikan Masjid Ba'i Al Karim Sukorejo Perak Jombang
Di hari ketiga ini, Sabtu (27/4), giliran mengunjungi keluarga almarhum Hariono yang bertugas di TPS 45, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Surabaya. Almarhum merupakan petugas KPPS bagian ketertiban di TPS 45.
Tiba di rumah keluarga almarhum Hariono Jalan Jugruk Rejosari III/10, Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, Wali Kota Risma dan jajarannya disambut hangat oleh pihak keluarga. Saat itu, Risma menyampaikan belasungkawa dan memberikan bantuan kepada keluarga almarhum.
Selain itu, Risma juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya siap membantu pendidikan anak almarhum.
Bahkan, istri almarhum Hariono, Mukholifah, sempat meminta pekerjaan kepada Risma. Pekerjaan yang dimintanya itu diharapkan yang dekat dengan rumahnya.
Dengan sigapnya, Risma langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita.
Risma pun meminta drg Febria untuk memberikan pekerjaan kepada Mukholifah di Puskesmas Pembantu Kandangan.
Hari Senin depan, Mukholifah akan dipanggil dan apabila sudah siap bekerja, mulai 1 Mei dia akan bekerja di Puskesmas Pembantu Kandangan.
"Saya mencoba membantulah, mengurangi beban keluarga ini,†kata Risma seusai takziah dikutip Kantor Berita , Sabtu (27/4).
Pada kesempatan itu, Risma juga berharap ada evaluasi tentang sistem penyelenggaraan pemilu serentak tahun ini. Sebab, apabila sistemnya masih sama seperti pemilu 2019 ini, maka banyak petugas TPS yang kelelahan.
"Mungkin ada evaluasi, karena melelahkan memang kalau sistemnya masih seperti kemarin. Petugas TPS juga berat,†harapnya.
Sementara itu, istri almarhum Hariono, Mukholifah, menyampaikan terimakasih banyak atas bantuan yang diberikan oleh Wali Kota Risma dan jajaran Pemkot Surabaya. Menurutnya, memang yang paling penting adalah pendidikan kedua anaknya dan juga kebutuhan tentang pekerjaan.
"Alhamdulillah katanya Bu Risma mau dibantu pendidikan anak dan juga dikasik pekerjaan. Saya sangat bersyukur,†kata Mukholifah sambil matanya berkaca-kaca menahan air mata.
"Kemudian pada Hari Minggu-Senin, kondisinya semakin drop dan akhirnya pada Hari Senin (22/4/2019) sekitar pukul 14. 30 WIB, almarhum meninggal dunia di rumah,†pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Lindra Siapkan Anggaran Rp 80,Miliar untuk Percepatan Pembangunan Tuban
- 8 Kloter Jamaah Haji Jember Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 2 Juli
- Wali Kota Kediri Pastikan Vaksinasi Covid-19 Bagi Nakes Berjalan Lancar