RMOLBanten. Proses open bidding atau lelang jabatan untuk Sekretaris Daerah (Sekda) Banten dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan.
- Usai Upacara HUT ke-77 RI, Wali Kota Eri dan Forkopimda Surabaya Menyapa Veteran dan Warga
- Pastikan Kebijakan Pro Rakyat, MKK Gelar Pertemuan Bersama Masyarakat Suku Tengger Bromo
- Hadirkan Pemikiran Mbah Wahab Melalui "Kyai Wahab Chasbullah Foundation"
Untuk sementara saat ini jabatan Sekda dijabat oleh Pelaksana harian (Plh) Ino S Rawita. Proses lelang jabatan Sekda Banten, nantinya akan dilakukan bersamaan dengan sejumlah jabatan eselon II yang pejabatnya akan pensiun, dinonjobkan, maupun mundur.
Plh Sekda Banten, Ino S Rawita pekan lalu mengungkapkan, saat ini rencana pelaksanaan lelang jabatan Sekda dan beberapa pejabat eselon II atau Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sedang disusun oleh BKD.
Enggak dipisah, kemungkinan dengan OPD yang kosong. Sebentar lagi ada yang pensiun seperti Pak Nandy (Kepala Badan Pengeloalan Keuangan dan Aset Daerah) dan Pak Nasir (Kepala Biro Ekonomi),†ungkapnya.
Agar lelang bisa dilaksanaan, kata Ino, saat ini pemprov sedang berkonsultasi dengan Komite Aparatur Sipil Negara (KASN). Sebab, nantinya Pantia Seleksi (Pansel) lelang jabatan sekda akan melibatkan pemerintah pusat.
Timnya juga harus ada dari pusat, terbuka untuk umum secara nasional, siapa saja bisa daftar,†ungkapnya.
Kepala BKD Banten Komarudin membenarkan, kemungkinan besar lelang sekda dilaksanakan berbarengan dengan empat OPD. Meski pun tak bersamaan, yang menjadi prioritasnya saat ini adalah melaksanaan lelang sekda.
Mendesak itu lelang Sekda kemudian baru yang lima OPD,†tuturnya.
Adapun lelang empat posisi pejabat pemimpinan tinggi (JPT) yang juga akan dilelang terdiri atas satu kepala OPD yang kosong karena dinonjobkan. Jabatan itu untuk OPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Kemudian dua posisi untuk Kepala Badan Pengelolaan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Kepala Biro Ekonomi Banten. Kekosongan terjadi karena dua kepala akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat ini
Lalu posisi untuk Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Posisi itu kosong setelah Pak Sumawijaya mengundurkan diri karena mau sebagai bacaleg (bakal calon anggota legislatif),†ujarnya.
Diakuinya, kebiasaan pelaksanaan lelang yang digelar bersamaan dilakukan untuk mengefisienkan anggaran.
Jujur saja, lelang jabatan itu mahal. Kalau satu-satu itu enggak efisien. Jadi digabungkan lelangnya untuk menghemat anggaran,†pungkasnya.
Saat ini pemprov juga sedang melakukan lelang jabatan untuk lima posisi pejabat setara esleon II. Ada lima jabatan itu terdiri atas Kepala Biro Umum dan Kepala Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan (ARTP).
Selanjutnya jabatan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Serta Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten.
Saat ini progres lelang sudah memasuki tahap akhir dengan menunggu hasil penilaian dari Lembaga Administrasi Negara (LAN). Selanjutnya, hasil itu akan dikerucutkan menjadi tiga besar dan diserahkan ke Gubernur Banten Wahidin Halim yang selanjutnya akan dipilih satu nama untuk dilantik. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Di Ngawi, Security Toko Emas Lakukan Percobaan Bunuh Diri di Kamar Kos
- BMKG Beri Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, BPBD Siagakan 250 Personel di 24 Titik Pos Pantau Pesisir Surabaya
- Wanita yang Terseret Banjir Bandang Ditemukan di Laut Selatan Jember