Pemerintah propinsi Jatim diminta lakukan antisipasi bila terjadi lonjakan kasus penyebaran covid 19.
- Muskercab, PCNU Surabaya Beber 3 Garapan Utama Menuju Prototipe NU Kota
- PJs Wali Kota Surabaya Paparkan Target dalam 60 Hari Kerja
- Jaringan GGN Jatim Bantu Revitalisasi Ponpes Ar-Rohman Magetan
Ketua Fraksi Partai Demokrat Jatim Sri subianti mengatakan hal itu sebagai warning agar kasus covid- 19 di Jatim tidak alami kenaikan yang mengkhawatirkan pasca lebaran.
Menurut Sri Subiati, antisipasi ini perlu mengingat dari pantauan yang ada, meski pelarangan mudik dilakukan masih ada mereka yang lolos dan berkumpul bersama keluarga di desa. Yang ironis mereka ada yang tidak melakukan karantina sebagiamana yang diharapkan.
"PPKM mikro di desa RT atau RW masih banyak yang tidak menerapkan aturan ketat dan tegas seperti yang diharapkan ketika ada mereka yang datang dari rantau," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim Sabtu (15/05).
"Ini harus bisa dimaklumi, sebab satu sisi ini urusan kemanusiaan. Mereka datang silaturrahmi pada orang tuanya dan familinya yang sudah lama tidak ketemu," lanjutnya.
Belum lagi, kata wanita yang juga Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim ini, ditambah ramainya pasar, mall maupun tempat wisata lokal saat liburan lebaran ini. Masyarakat yang tidak mudik banyak yang mendatangi tempat tersebut. Imbasnya kerumunan terjadi.
"Diberbagai wilayah Kota/Kabupaten, banyak kita lihat masyarakat sebelum lebaran kemarin banyak yang datangi pasar dan mall untuk keperluan lebaran," ucapnya.
"Sekarang pasca lebaran dan masih suasana libur masih banyak yang mendatangi mall dan pasar untuk cari makanan, ditambah tempat wisata lokal yang banyak didatangi untuk berlibur. Ini khan potensi timbulnya claster baru," lanjutnya.
Kata Anti sapaan akrab Sri Subiati, langkah antisipasi ini perlu dilakukan agar lonjakan kasus covid- 19 di Jatim tidak alami kenaikan yang cukup tinggi seperti tahun 2020 kemarin pasca lebaran.
Kasus meningkatkan jumlah kasus tahun 2020 kemarin pasca lebaran yang begitu tinggi, lanjut Anti harus tetap menjadi pelajaran tersendiri bagi Pemprop agar tidak terulang lonjakan tersebut di pasca lebaran tahun ini.
"Ingat kita pernah alami lonjakan kasus yang cukup tinggi di Jatim tahun lalu pasca lebaran, yang itu cukup membuat kita di Jatim kerepotan," jelasnya.
Anti juga meminta agar rumah sakit yang ada di Jatim khususnya kota-kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Malang, Jember, Madiun untuk juga melakukan persiapan guna mengantisipasi lonjakan kasus covid- 19 pasca lebaran ini. Termasuk Rumah Sakit lapangan yang ada di jl Indrapura.
Antisipasi ini lanjutnya perlu dilakukan agar kiti tidak alami kegagapan bila kekhawatiran terjadinya lonjakan terjadi nantinya pasca libur lebaran ini.
"Ya kita berharap Jatim yang kondisi penyebaran covid- 19 yang landai saat ini, tidak alami lonjakan lagi pasca libur lebaran. Sehingg antisipasi tetap harus dilakukan agar kita siap. Yang pasti saya tetap meminta masyarakat lakukan prokes ketat saat rayakan lebaran kali ini, termasuk mereka yang sudah mendapatkan vaksin. Ingat vaksin bukan obat tapi untuk meningkatkan daya tubuh dari serangan covid-19," pungkas wanita yang juga anggota Komisi E DPRD Jatim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengurus Forkom LPMK Surabaya 2023-2027 Dilantik Wali Kota Eri, Gimbos: Siap Bawa Forkom Lebih Guyub, Rukun
- Peringatan Hari Radio Nasional, Gubernur Khofifah: Manfaatkan Digitalisasi untuk Penyiaran yang Berkualitas
- Upaya Bupati Jombang atas Pelayanan Publik Yang Ramah Disabilitas