Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya telah menyiapkan pembelajaran atau kegiatan religi bagi para siswa untuk mengisi bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.
- Guru PAUD Harus Mampu Mengidentifikasi Kemampuan Serta Kesulitan Anak
- Empat Miskonsepsi Tentang Isu Klaster PTM Terbatas
- Dampingi Presiden Jokowi Buka Pertemuan Forum Rektor Indonesia, Gubernur Khofifah Dukung Peningkatan Riset dan Pengembangan IPTEK di Perguruan Tinggi
Bagi siswa muslim pembelajaran atau kegiatan religi akan berlangsung di sekolah atau masjid terdekat sekolah.
Sedangkan bagi siswa beragama lain, kegiatan akan berlangsung di sekolah ataupun tempat peribadatan agama masing-masing.
"Libur sepekan pertama, sebelum dan waktu Ramadan hingga pasca Ramadan akan diadakan beragam kegiatan pembelajaran keagamaan untuk para siswa di kota Surabaya,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (27/1).
Yusuf merinci bahwa libur sepekan sebelum Ramadan, siswa akan diberikan tugas yang menunjang pengetahuan keagamaan.
Tugasnya, antara lain mengerjakan cerita atau naskah religi hingga membuat miniatur sarana ibadah.
"Untuk dua pekan pembelajaran di sekolah akan diisi oleh kegiatan tadarus, sholat berjamaah, pelatihan menjadi imam dan khotib, pelatihan menjadi moderator kajian bagi siswa perempuan, serta ceramah/ kajian disamping pembelajaran umum," terangnya.
Lanjut Yusuf, kegiatan religi pasca Ramadan akan meliputi literasi syiar Hari Raya Idul Fitri dan ditutup dengan Apresiasi Sekolah terhadap siswa sesuai hasil kegiatan pembelajaran di bulan Ramadan.
"Sementara bagi siswa non muslim akan menyesuaikan kegiatan pembelajaran agama masing-masing," imbuhnya.
Saat ini, ungkap Yusuf, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk membuat panduan kegiatan.
Panduan tersebut nantinya akan disebar ke semua sekolah dalam menjalankan kegiatan Ramadan.
"Dari panduan itu, teman-teman sekolah bisa menyesuaikan budaya dan kebiasaan masing-masing, terkait kegiatan apa yang bisa dilakukan selama Ramadan," papar Yusuf.
Ia menambahkan, sebelum kegiatan pembelajaran pra Ramadan akan diawali dengan sosialisasi kepada orang tua siswa.
"Harapannya selama bulan Ramadan berlangsung. Para siswa bisa memperkuat karakternya lewat kegiatan religi yang digelar oleh sekolah masing-masing," harapnya.
Seperti diketahui, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) atau Surat Edaran tiga menteri yakni Mendikdasmen, Menag dan Mendagri mengumumkan bahwa libur Ramadan akan berlangsung pada tanggal 27-28 Februari hingga 5 Maret 2025.
Sementara siswa masuk sekolah pada bulan Ramadan di tanggal 6 sampai 25 Maret 2025. Selanjutnya, siswa akan libur kembali pada tanggal 26-28 Maret hingga 8 April 2025.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dispendik Dukung Kirim Pelajar Pelaku Tawuran ke Kampung Anak Negeri, Yusuf: Bentuk Karakter
- Anggaran Pendidikan Surabaya 20,96 Persen Tak Hanya di Dispendik, Tapi Juga Lintas Perangkat Daerah
- Dispendik Surabaya Akui Sudah Periksa Guru Banting Pemain Futsal, Kasus Diserahkan ke Polisi